Sore harinya, Cinta, oma dan opa akan terbang ke luar negeri. Pesawat yang mereka tumpangi akan terbang pada pukul empat sore jadi Fadil, Nindia dan Farel masih sempat mengantar mereka ke bandara.
"Semoga urusan kepindahan kamu lancar ya, nak," ucap Nindia sembari memeluk erat putrinya.
Ada rasa sedih dan tidak rela putrinya kuliah di luar negeri yang artinya mereka akan berpisah lama. Tapi demi kenyamanan putrinya itu, Nindia harus menyingkirkan keraguannya. Dia harus mendoakan yang terbaik bagi putrinya itu.
Perjalanan mereka menempuh waktu hampir dua jam. Walau Cinta sudah beberapa kali naik pesawat namun dia masih merasa takut. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Namun tentu saja perasaan itu berusaha dia tutupi dari oma dan opanya.
Alhamdulillah waktu dua jam yang terasa seperti seharian itu akhirnya berlalu. Pesawat yang mereka tumpangi akhirnya mendarat dengan sukses. Berkali-kali Cinta mengucap syukur.