Ternyata Cinta berlari ke lapangan sepak bola. Di bawah pohon besar yang ada di pinggir lapangan, Cinta duduk sambil memeluk lututnya. Air matanya mengalir deras tanpa suara. Bahunya pun berguncang. Dia pikir ejekan teman-temannya hanya akan berlangsung kemarin saja tapi ternyata hari ini mereka masih tetap menghina dan mengejeknya.
Bahkan seolah seperti teror karena banyak sekali pesan masuk dari nomor yang dia tidak kenal mengirimkan pesan ejekan dan hinaan terhadapnya. Bahkan sampai ada yang menelepon dengan ucapan-ucapan hinaan terhadapnya.
Bahkan sampai ada yang menghadangnya sampai gadis itu ketakutan dan berlarian di iringi suara orang-orang yang menertawakannya.