Cinta lalu ngobrol dengan om Adri. Om Adri terlihat pandai membawa suasana yang awalnya Cinta merasa kaku. Sesekali mereka tertawa bersama. Tampak seperti dua orang yang sudah mengenal lama.
"Kak Cinta. Ngobrol sama siapa?" Farel tiba-tiba sudah berdiri di dekat mereka. Dia menatap Adri dengan tatapan curiga. Farel pun lalu berdiri di tengah-tengah antara Cinta dan om Adri.
Cinta kaget lalu menoleh ke arah Farel.
"Dek, sudah mainnya?" tanya Cinta.
"Iya, sudah," jawab Farel datar sembari terus menatap om Adri dengan tatapan mengintimidasi.
"Oh iya, dek. Kenalin, ini om Adri. Om, Adri, kenalin ini adiknya Cinta yang paling ganteng," ucap Cinta sembari tersenyum.
Farel memasang wajah ketus lalu mengulurkan tangannya pada om Adri.
"Farel," ucap Farel.
"Adri. Panggil saja om Adri," sahut Adri.
Farel tersenyim tipis, "Ayo, kak. Kita pulang," ajak Farel lantas menarik tangan kakaknya pelan.
"Loh, kok buru-buru? Kita cari makan, yuk. Sambil ngobrol-ngobrol," ucap Adri.