"Bawa ke rumah bordil."
"Oke Mi."
Lelaki itu menutup telponnya. Dia mengendarai mobilnya menuju rumah bordil. Diperjalanan Fiona menangis, dia tidak tahu mau dibawa ke mana. Dia ketakutan sekali. Tangannya terus gemetaran, jantungnya berdebar tak karuan. Selama ini hidupnya aman dan nyaman, tak pernah sedikitpun merasakan kesulitan apalagi dalam bahaya. Papanya selalu protektif menjaga dan merawatnya, tapi kali ini Fiona merasakan sesuatu yang baru, dia baru tahu dunia luar yang kejam dan menakutkan.
"Ya Allah aku mau diapain?" batin Fiona. Dia hanya bisa berdoa. Meminta tolong pada Allah SWT sang pemilik kehidupan. Berharap Allah memberinya jalan untuk bisa melarikan diri ataupun menyelamatkan dirinya dari kedua orang itu.
Sampai di rumah bordil, Fiona dibawa masuk ke dalam. Dia dilempar ke ranjang sebuah kamar. Di dalam, Mamy Desi sudah duduk di kursi menunggunya. Dia terlihat tersenyum licik ke arah Fiona. Seakan hewan buruannya sudah tertangkap. Kembali ke sarangnya.