Elnara dan Evander pulang ke rumah Alif. Mereka mulai bercanda dan bercengkrama dengan Alif dan adik-adiknya. Baru kali ini Evander merasa hidupnya jauh lebih berarti dari sebelumnya, ada seseorang yang mengisi hatinya dan harus diperjuangkan.
"Evan, aku masak dulu ya," ucap Elnara.
Evander mengangguk. Dia melanjutkan bercerita bersama adik-adik Alif sedangkan Elnara masak di dapur. Tiga potong tahu diiris beberapa bagian biar banyak dan beberapa potong kacang untuk ditumis. Meskipun dengan lauk seadanya tapi Elnara sudah mulai terbiasa masak dan memakannya. Dulu dia bisa membeli apapun untuk dimakan, kali ini dia hanya bisa makan seadanya itupun dengan bagian yang sedikit terkadang kurang tapi rasa bersyukur sudah mengajarinya cara kenyang dan merasakan makanan yang dimakannya jadi nikmat.
Selesai masak, mereka semua makan. Elnara membagi lauk dan nasi agar terbagi rata. Tiba-tiba Evander menaruh setengah bagiannya di piring Elnara.