"Jadi Mas Vero trauma dengan semua gadis yang telah dipacarinya?" gumam Aurel
"Tapi Mas Vero masih normal 'kan? Masih suka sama wanita?" tanya Aurel dengan menatap bola mata berwarna coklat yang indah milik Vero.
"Hish! Kan aku udah ngomong, kalau aku ini normal! Kamu gak percaya?" jawab Vero sungguh-sungguh.
"Aku masih belum bisa percaya Mas, jika belum apa bukti yang nyata!" timpal Aurel mempunyai maksud dari pernyataannya ini.
Aurel sengaja meminta bukti sama Vero, agar Vero merasa tertantang untuk mencoba menghilangkan traumanya. Aurel ingin jika Suaminya itu mau mencoba menyentuh Aurel, alasan yang lainnya karena Aurel ingin segera mempunyai momongan.
"Sial, aku ditantang mak lampir! Aku tahu pasti dia ingin segera dikukuhkan sebagai Istri," batin Vero seolah tahu isi hati Aurel.
"Gimana Mas? Berani enggak kamu membuktikan kejantananmu?" sindir Aurel sengaja membuat Vero memanas.
"Oke! Siapa takut?!" jawab asal Vero.