"Mas? Kok diem?" sambung Amartha sembari melihat sorot Bara yang terlihat sedang menyembunyikan sesuatu.
"Em ... uang ini ... dari—" Bara terlihat sangat gugup. "Ah, sudahlah. Gak usah kamu pikirkan uang dari mana. Sekarang, yang paling penting kita bisa membayar tagihan rumah sakit dan segera pulang," imbuh Bara mengalihkan pembicaraan dan memilih bungkam atas kejadian yang sebenarnya.
"Ta-tapi Mas—"
"Sudah, masalah uang biar menjadi urusanku. Intinya kamu mulai detik ini harus lebih hati-hati dalam mengurus dan menjaga Alif. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi."
Mendengar nasehat Bara yang secara tidak langsung sedang memperingatkan dirinya, Amartha tak berani lagi menjawab dan menanyakan lebih jauh masalah uang itu. Amartha memilih diam dan melupakan rasa penasarannya.