"Baiklah mari kita lakukan dan tuntaskan semuanya," jawab Bara kembali melumat bibir Yuri sembari memeluk tubuhnya.
Pergulatan di antara keduanya kian beradu dan memanas. Tak ada yang mau mengalah dan dikalahkan. Bara dan Yuri sama-sama agresif hingga suara erangan mulai terdengar dari mulut keduanya.
Setelah puas mengarungi bagian bibir, kini tangan Bara mulai beredar ke segala penjuru yang bisa ia gapai. Dari gundukan dua gunung kembar hingga bagian bawahnya lagi.
Nafas mereka memburu seolah sedang melakukan olahraga menjelang malam. Hingga pada akhirnya Bara bersiap untuk menancapkan gas menuju goa.
"Bara?!! Kamu lagi ngapain? Tolongin mama—" Terdengar suara Melati yang mengetuk pintu kamar beberapa kali sembari menyerukan namanya.
"Astaga Mama! Kebiasaan deh! Gangguin orang lagi enak-enak!" batin Bara kesal.
"A-anu Ma ... Bara lagi main game—" bohong Bara masih bersiap menembakkan peluru.