Pandangan Amartha menjelajah ke seluruh ruangan, membanting apa pun di depannya. Dia tak perduli bahwa hari sudah semakin larut. Saat ini yang Amartha tahu, hanya sebuah rasa kekecewaan yang sedang merasuk ke dalam diri Amartha hingga dia tak bisa berpikir jernih. Saat melihat dinding Amartha melihat figura yang tertempel indah di tempatnya.
Dengan cepat Amartha gapai figura itu dan dilemparkannya ke lantai. Hingga kemudian Amartha menangis meraung-raung dan duduk tersungkur di antara pecahan kaca yang sudah berserakkan. Amartha menjambak rambutnya merasa sangat kacau. Dia menjerit meluapkan semua kekesalan dan rasa kecewanya pada Bara.
"Apa-apaan kamu ini?! Ha?! Sudah aku katakan jangan mengangguku! Lalu sekarang apa lagi? Kamu itu sudah gila? Sudah tak waras? Mengapa malah membuat kekacauan dengan memecahkan foto pernikahan?!"
Bara mendengar suara berisik yang ditimbulkan oleh Amartha, hingga Bara yang tadinya sudah terlelap harus bangun dan melihat apa yang sedang terjadi.