Aurel menuruti permintaan Brian. Ia mendekat dan duduk tepat di samping Brian.
Aroma dari tubuh Brian yang sangat wangi, selalu membuat rongga hidung Aurel tergelitik.
"Uh, ini laki emang cihuy! Udah ganteng, wangi pula! Bikin gemas aja!" Ketololan yang sudah sejak lama terpendam kini mulai perlahan muncul. "Ya Allah! Nyebut!!! Mikir apaan aku ini??? Inget anak dan mantan suami oy!" rutuk dirinya sendiri.
Akibat aroma tubuh yang begitu wangi, membuat Aurel tak bisa memfokuskan diri. Bukannya mendengarkan dan memperhatikan Brian, Aurel malah sibuk menghirup parfum yang baunya begitu khas dan terasa mahal.
Brian memang gemar membubuhi tubuhnya dengan parfum. Bukan karena ia jarang mandi atau mempunyai bau ketek yang bisa membuat orang di sekitarnya keliyengan.
Namun, agar orang di dekatnya menghirup wewangian hingga membuat mereka merem melek kelenggekan.
"Aurel? Halo? Kamu dengerin aku ngomong enggak sih?"
"Eh, dengerin kok— gimana-gimana?"
