"Kenapa sih Mas, aku ini salah terus di mata kamu?" tanya Aurel sendu.
Mendengar jawaban Istrinya yang masih bloon, Vero langsung menarik tangan Aurel dan menyuruhnya duduk.
"Apaan sih Mas?" protes Aurel merasa tak paham dengan maksud Vero.
"Sudah, mulut kamu itu suruh istirahat dulu! Jangan ngomong terus kayak kereta api gak putus-putus! Aku ini udah terlambat loh gara-gara kamu. Untung saja perusahan sendiri. Jadi bisa sedikit santai," gerutu Vero.
Aurel terdiam dan kali ini dia benar-benar menahan bibirnya agar tak berucap. Dia mengunci rapat mulutnya demi ingin mendengarkan penjelasan Vero. Dan yang pasti karena Aurel takut jika Vero marah jika dia terus cerewet.
Aurel mengangguk memberikan kode pada Suaminya bahwa dia paham dan menyetujui permintaannya.
"Sekarang dengarkan aku! Kamu itu saat ini sudah jadi Istriku, itu berarti kamu harus patuh dan berbakti padaku. Benar jika kita harus berbakti dan membahagiakan kedua orang tua kita.