Kini Vero dan Lidya menjadi sering bertemu untuk membicarakan perihal pernikahan mereka.
"Kamu pengen pernikahan yang seperti apa, Ro?"
"Aku sih pengennya yang biasa saja. Kalau bisa hanya sekedar ijab qabul tanpa menggelar resepsi."
"Loh kok gitu?" sahut Lidya sangat terkejut.
"Aku tidak ingin menggelar acara yang mewah dan dihadiri orang banyak. Masih takut."
"Taku? Memangnya apa yang terjadi padamu sampai membuatmu taku?"
Vero takut saja jika dia kembali gagal dalam membina bahtera rumah tangga. Seperti halnya saat Vero menikah dengan Aurel dengan konsep mewah dan mahal. Namun, yang terjadi pernikahan mereka kandas di tengah jalan.
"Jadi kamu takut kalau kita akan bercerai? Kamugak yakin sama aku? Sebenarnya maksud kamu itu apa? Kamu adalah laki-laki yang mengajakku untuk menikah dan kamu juga selalu meyakinkan aku kalau kita bisa menjadi keluarga yang utuh dan Bahagia. Tapi ucapan kamu yang sekarang menyiratkan kalau kamu itu ragu dengan pernikahan kita."