Beruntung ponsel milik Vero di letakkan pada meja yang jauh dari Kasur. Jadi Pangeran yang sedang menjalani proses tidur tidak mendengar dan melihat apapun dari ponsel tersebut.
Setelah Pangeran tertidur pulas, Vero mengecup kening dan pipi sang anak sambil berdoa. "Semoga kamu tumbuh menjadi anak yang sholih, pintar, penyayang dan baik hati, Nak. Papa akan selalu ada untukmu di manapun dan kapanpun kamu berada,"
Vero kemudian bangkit dan turun dari kasur. Dia berjalan untuk mengambil ponsel yang akan digunakan untuk menelepon sekertarisnya di kantor karena ada pekerjaan yang memang harus Vero selesaikan.
Akan tetapi siapa sangka? Hal yang tidak terduga malah membuat hati Vero tersakiti lebih dalam lagi. Entah salah siapa hingga kejadian ini bisa terjadi. Panggilan yang belum sempat dimatikan berhasil memperlihatkan semuanya.
Deg!