"Ngapain, Ma? Kok tiba-tiba senyum seperti ini?" tanya Abimanyu menyelidik.
"Kalau Papa ikut, Mama kan gak perlu mengeluarkan uang sepeser pun dari kantong Mama," jawab Melisa masih senyum-senyum.
"Halah, Mama ini pura-pura lupa! Uang Papa saja semuanya dibawa Mama kok. Lagipula Papa hanya diberi jatah uang satu juta dalam sehari untuk membeli bensin dan jajan," ungkap Abimanyu.
Melisa lantas tertawa terbahak-bahak.
Melihat tingkah orang tuanya, Vero hanya menggelengkan kepala. Namun, dia juga sedih lantaran kebahagiaan yang diperlihatkan oleh kedua orang tuanya itu membuatnya iri.
"Mama dan Papa selalu bahagia, banyak canda tawa yang menghiasi hari-hari. Sedangkan aku? Istri yang selama ini aku idamkan, malah menjadi wanita paling menjijikan di dunia ini!" keluh Vero dalam batinnya.
"Vero! Kamu mau ikut tidak? Malah melamun gak jelas!" Melisa berhasil membuyarkan pikiran Vero.
Vero lalu menoleh dan menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak merasa gatal.
