Maaf Aku Sudah Memilih
Beberapa saat kemudian Aurel datang kembali. Dia terlihat begitu cantik dengan mengenakan pakain daster ala ibu rumah tangga pada umumnya.
Aurel sendiri merupakan sosok yang baik. Akan tetapi dia tidak terlalu alim. Dia juga belum bisa memakai jilbab atau pakaian yang selalu tertutup. Meskipunn demikian dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"Dia memang selalu menawan dan cantik di mana pun berada," batin Vero kembali terpesona dengan mantan istrinya itu.
Rambutnya yang panjang terurai dan bibir merah merona membuat siapa saja pasti ingin dekat-dekat dan melahapnya.
"Kamu sangat cantik," puji Vero kemudian sesaat setelah Aurel duduk di depannya.
"Bukankah memang setiap wanita di dunia ini memang cantik? Kalau Mas Vero pastinya ganteng kan?"
Vero lalu tertawa mendengar jawaban Aurel.
"Kamu pasti tahu kan maksud kedatanganku?"
Aurel mengangguk cepat. Akan tetapi senyumannya tiba-tiba menghilang dan berganti dengan keseriusan.