Arjuna dan Lidya sama-sama takutnya melihat Tiara yang memang selama ini tidak pernah marah. Benar kata orang bahwa orang yang tidak pernah marah itu malah akan sangat menakutkan jika emosinya sudah muncul.
Tiara langsung menatap tajam ke arah sang anak. Nafasnya memburu bersamaan dengan wajahnya yang sudah tidak sedap lagi dipandang.
"Mama tanya sekali lagi, apakah benar kamu meninggalkan Aska di rumah demi bertemu dengan pacar kamu?"
"Li-lidya minta maaf. Lidya khilaf," ungkapnya dengan wajah menyesal.
"Ya Allah, Sayang! Ada apa dengan kau ini? Memangnya Mamamu ini pernah mengajari kamu seperti itu? Bahkan, Mama saja tidak bisa percaya kalau kamu benar-benar melakukan hal keji seperti itu! Di mana perasaan kamu sebagai ibu? Lihatlah Mama! Apa pernah, Mama memperlakukan kamu dengan buruk? Apa pernah Mama bersifat jahat padamu? Dan satu lagi, apa pernah Mama menelantarkan kamu?"