Vero lantas mencari pertolongan di area parkir rumah sakit. Gak mungkin juga kalau meminta pertolongan di dalam, iya kali minta bantuan dokter atau perawat. MUSTAHIL! Kecuali jika si dokter dan perawat gabut.
Di pikiran Vero hanya terlintas pergi ke parkiran. Ia pikir, saat membutuhkan motor, harus berjalan ke tempat yang terdapat banyak motor, apalagi kalau tempat itu bukan area parkir.
"Kalau aja ini bukan demi Alif, aku ogah begini! Malu-maluin aja! Mau ditaruh mana muka tampan dan gemesinku ini," gerutu Vero dengan terus mengelilingi area parkir sembari mencari seseorang yang bisa ia mintai tolong.
"Sepi amat nih parkiran, pada tidur apa ya orangnya? Jam berapa sih ini?" besit Vero langsung melihat jam berwarna hitam pekat yang menempel keren di pergelangan tangan.
"Hmm ... pantes aja sepi! Lha wong udah jam 02.00 kok," ungkapnya.
Vero terus mengedarkan pandangan ke seluruh area parkir, dan yang ia lihat hanya kesepian, keheningan dan beberapa motor yang terparkir.