Setelah Mama Melati menghina Amartha habis-habisan. Amartha langsung masuk kamar, dia menangis sendirian di pojokan kamar. Hati Amartha begitu sakit. Dia tak menyangka bahwa Mertua yang selama ini ingin ia temui, malah bersikap tak pantas padanya.
"Ma ... apa salahku pada Mama? Kenapa Mama tega menyakiti hatiku," lirih Amartha sembari terus mengalirkan butiran air mata.
Bara yang masih di ruang tamu bersama Mama Melati langsung menegur.
"Ma, janganlah seperti itu ... lihat Amartha, dia langsung masuk kamar 'kan? Dia pasti saat ini sedang menangis," tegur Bara mencoba membela Amartha.
"Kenapa kau ini Bara! Jadi kau jatuh cinta sama wanita miskin seperti dia? Iya?! Mama tidak habis pikir, kenapa kau bisa menikah dengan wanita yang bobot, bibitnya memprihatinkan!" jawab Melati.
"Mama kenapa jadi begini? Bukankah dulu Mama baik hati dan penyayang? Apa karena Alex, Mama jadi berubah?" sahut Bara.
"Tutup mulutmu Bara! Tak sepantasnya kau menghina Papa tiri kamu!"
