"Oh mau sekalian pulang? Ya sudah kamu hati-hati di jalan, ya Jun."
"Oke, Aurel. Thanks ya buat buburnya."
"Sama-sama."
Arjuna dan Aurel berjalan secara beriringan menuju pintu. Aurel untuk membukakan pintu dan Arjuna yang akan pulang. Namun, saat Aurel membuka pintu, memperlihatkan Vero yang secara spontan menatap Arjuna dengan terkejut.
"Kamu?! Ngapain kamu ke sini dan dari dalam rumah Aurel? Apa yang sebenarnya telah kalian lakukan di dalam rumah? Jangan-jangan—"
"Hei! Jangan asal menuduh! Semua ini tidak seperti yang kamu sangkakan!" sahut Arjuna cepat.
Bug!
Dengan cepat Vero memukul perut Arjuna tanpa perasaan. Aurel yang berdiri tepat di samping Arjuna tersentak dan langsung menjerit secara histeris.
"Rasain! Jangan harap aku akan melepaskanmu!" ucap Vero yang kembali memukul perut Arjuna.
Tentu saja Arjuna merasa kesakitan apalagi Vero memukul dalam kondisi marah, emosi dan dengan kekuatan penuh.