Sekarang Aurel tahu, bahwa kunci dari menyusui sebenarnya adalah dengan bersikap tenang, sabar dan bahagia.
Sudah satu minggu ini Aurel selalu mengevaluasi dirinya. Selama dia menyusui dalam keadaan marah, sedih, dan banyak pikiran, pasti ASI yang dikeluarkan bakalan seret. Apalagi kalau dirinya nangis, sudah dipastikan ASI gak bakalan mau keluar dari persembunyiannya.
Selama satu minggu, Aurel begadang setiap malam. Dia harus berusaha bangun untuk membangunkan Si Buah hati untuk memberikannya ASI. Tentu bangun malam bukanlah perkara yang mudah bagi Aurel.
Jika sebelum mempunyai Anak dia bisa tidur dengan nyenyak hingga pagi. Kali ini pola tidurnya berubah. Bahkan dia harus kehilangan sebagian jatah tidurnya hanya sekedar bangun dan menyusui.
Oek ... oek ....
Tangisan yang begitu keras membuat Aurel terbangun dari tidur yang baru berjalan dua jam. Wajah yang semula terlihat cantik dan mempesona, kini mulai berangsur menjadi lesu dan memperlihatkan mata panda.
