Ding dong!
Sebuah bel rumah yang berbunyi berhasil membangunkan Aurel
Hoam ....
Aurel menguap sembari meregangkan otot-ototnya. Matanya membuka malas, masih berkedip-kedip dan enggan bangun.
Ding dong!!! Ding dong!!!
"Astaga!!! Iya-iya!!!" pekik Aurel dengan terpaksa harus bangun dan segera membukakan pintu. "Lagian siapa sih pagi-pagi gini udah dateng!" gerutunya sambil berjalan terburu-buru.
Sesampainya di depan pintu, Aurel bukannya langsung membukakan pintu, ia malah mengintip lewat jendela. Dia hanya ingin memastikan bahwa yang bertamu bukanlah orang jahat.
"Pak Pos? Ngapain Pak Pos ke sini bawa bingkisan? Perasaan aku gak beli apa-apa tuh lewat online? Apa salah alamat?" lirih Aurel sembari mengamati Pak Pos dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Iya?" ucap Aurel setelah membuka pintu dan berhadapan dengan Pak Pos.
"Dengan Mbak Aurel?"
"Iya, saya sendiri."
"Ini ada kiriman buat Mbak Aurel," jelas Pak Pos.
"Dari siapa Pak?" tanya Aurel penasaran.