Selesai mengadzani, Arjuna kembali ke ruangan Aurel.
Ceklek.
"Sudah?" tanya Vero santai.
"Sudah."
"Kamu bisa adzan Jun?" goda Aurel sembari tersenyum tipis.
"Bisalah!" jawab Arjuna dengan membusungkan dada ke depan diikuti dengan melipat kedua tangannya.
"Sial! Gue kalah pamor sama Arjuna!" batin Vero geram.
Alhamdulillah kondisi Aurel sekarang sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Hanya saja, Bayi Aurel belum diijinkan pulang karena kondisinya masih butuh perawatan.
"Aurel, kamu mau pulang kapan?" sahut Vero.
"Sebenarnya aku ingin segera pulang Mas. Tapi bagaimana dengan Bayi kita? Aku gak tega jika meninggalkan dia sendirian di Rumah Sakit."
"Aku sih terserah kamu aja, yang penting aku mau pulang dan gak bisa nungguin kamu!" ketus Vero.
"Astagfirullah Mas, kenapa kau ini? Sebenarnya kau anggap aku ini apa? Tak berarti kah aku di hidup kamu?" batin Aurel menahan luka.
