"Aurel! Serahkan kantong plastik itu padaku!" teriak Vero untuk kedua kalinya.
"Mmm ... anu Mas, ini bukan apa-apa kok. Hanya celana Pangeran yang kena ompol," jawab Aurel dengan tangan yang sudah panas dingin karena takut.
"Apa?! Ompol?!" Wajah Vero mengernyit jijik. "Hih! Jorok banget sih jadi orang! Sana bawa pergi! Jangan sampai bau pesing itu masuk ke rongga hidung!" seru Vero dengan menutup hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari yang bersamaan membumpet hidung.
Aurel buru-buru enyah dari hadapan Vero dengan bernafas lega.
"Untung saja Mas Vero percaya kalau ini celana berompol, kalau gini aku bisa menyembunyikan uang ini," gumam Aurel dengan langkah kaki secepat kilat masuk ke kamar.
Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kamar, mencari tempat yang pas untuk menyimpan uang yang nominalnya sangat banyak.