"Apa yang dikatakan Mas Bara memang benar dan aku mengaku salah. Kesalahanku, karena aku telah berani berkata tidak sopan dan kesannya membentak pada Mas Bara 'kan? Aku minta maaf ya Mas—"
Sebenarnya di balik ia mengaku telah berbuat salah, ada kesan dan pesan di dalamnya. Dia ingin menyindir dan memperlihatkan jika mengaku salah itu tak selamanya direndahkan. Bahkan orang yang mau mengalah dan mengakui kesalahannya adalah pemenang yang sesungguhnya.
"Nah, itu kamu tahu! Lantas kenapa kamu masih berani menyalahkan aku?" Bara bersikap sangat angkuh. Seolah-olah dia adalah penguasa di jagad raya.
"Mas, aku tak ingin mencari masalah atau pun menantangmu. Tapi aku ingin bersama-sama menyelesaikan masalah ini dengan kepala dan hati yang dingin. Mari kita obrolkan semua ini secara baik-baik agar kita segera menemukan jalan keluar—"
"Masalah? Masalah apa yang kau maksud? Sepertinya selama ini hidup kita aman-aman saja?!" potong Bara dengan meletakkan ponsel lalu menatap wajah Amartha.