Tepat pukul 15.00 Vero kembali ke kantor sambil mengendong Pangeran yang sudah terlelap di pundaknya.
Namun, bukan soal Pangeran yang kini sedang ia pikirkan, melainkan bagaimana caranya mengembalikkan Pangeran pada mamanya.
"Ternyata deg degan itu bukan hanya saat bertemu dengan pacar, tapi bertemu dengan mantan istri malah lebih ngeri," gumam Vero sembari beberapa kali mengatur nafas.
Tok! Tok!
Vero mengetuk pintu ruangan mantan istrinya itu dengan pelan.
"Masuk!"
Aurel melihat pada sisi pintu dan menatap saat-saat Vero masuk. Spontan Aurel berdiri dan langsung menghampiri Vero. Bukan karena sudah cinta lagi pada Vero dan ingin sayang-sayangan, melainkan untuk mengambil Pangeran dari pelukan sang papa.
"Sudah dari tadi tidurnya?" tanya Aurel pelan.
"Sejak perjalanan ke kantor. Sepertinya dia kelelahan karena tadi berlari ke sana ke mari sangat aktif," jelas Vero.
