"Loh, memangnya ke mana mobil dan semua kendaraan kamu?"
"Apa kamu tidak tahu kalau aku telah jatuh miskin?"
"Aku sama sekali tidak tahu mengenai hal itu, satu-satunya yang aku tahu kamu sudah menjual perusahaan ini pada keluarga Carissa."
"Carissa? Carissa mantan istriku?"
"Tentu saja. Memangnya setahu kamu siapa yang membeli perusahaan kamu itu?"
Saat Aurel dan Vero sedang berbincang, Pangeran mulai menarik baju bagian bawah Vero.
"Ayo, Papa ... alan-alan beli mainan," celetuknya.
"Pakai saja mobilku, dan kita lanjutkan obrolan kita ini lain waktu," ucap Aurel kemudian sembari menyerahkan sebuah kunci mobil.
"Makasih."
Vero lalu menggendong Pangeran dengan suka cita. Allah memang satu-satu Dzat yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Siapa yang mengira hati Vero akan luluh pada sosok mungil yang kini mulai tumbuh? Aurel sekalipun tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi.