"Mau ke mana calon Suamiku?"
Seketika Brian mengangkat wajah lalu menoleh dan mengulas senyum.
"Apa maksudmu, Amartha?"
Amartha kini mulai berani mengungkapakan isi hati. Meski ada rasa kurang percaya diri. Menurutnya ini adalah sebuah jalan yang diberikan oleh Allah SWT yang tidak boleh ia tolak. Saat dirasa ini adalah waktu yang tepat, Amartha lantas membalas senyuman Brian dan kembali berkata, "AKU MAU MENIKAH DENGANMU!"
Sebuah kalimat tegas yang diucapakan oleh Amartha dengan begitu semangat dan penuh keyakinan.
Brian yang sangat behagia langsug memeluk Amartha. Tubuh Amartha ia dekap dengan begitu erat dan kencang sembari mengucap sayang dan rasa bahagia.
"Aku tak percaya kamu mau menerimaku—" Brian masih tak percaya dengan apa yang saat ini sedang menghampirinya.
"Sebenarnya, aku sudah lama menaruh hati padamu, tapi aku tak berani mengungkakannya."
"APA?" sahut Brian dengan shok sembari melepas pelukan dan menatap wajah Amartha. "Kenapa kamu tak jujur padaku?"