Sayangnya, saat Amartha hendak menyaring sup, sikunya menyenggol panci panas.
"Aw!!!" teriak Amartha bersamaan dengan jatuhnya panci ke lantai dan tumpahnya semua sup yang baru saja matang berceceran.
"Huh!" Rasa kesal bercampur dengan rasa sakit akibat terkena benda panas membuat Amartha menjadi kesal.
Rasanya bibirnya ingin mengatakan hal-hal kotor demi menunjang kemarahan yang sedang merasuk ke dalam jiwa.
Namun, ia tak mencetuskan kalimat-kaliamat itu.
Matanya menatap kuah sup dan berbagai jenis sayuran yang memenuhi lantai di depannya. Kesal sekali mengalami hal yang demikian. Hal yang paling menyakitkan adalah proses memasak yang begitu lama telah sia-sia tanpa ada hasil.
"Sial! Hih! Nyebelin banget sih! Terus gimana sekarang? Masak iya aku harus masak lagi?!"
Kesal dengan keadaan yang menimpanya, ia lantas menendang panci yang sudah kosong tak ada kuah sup.
Krompyang!