"Maaf Aurel... aku datang ke sini karena khawatir padamu. Maaf jika kehadiranku membuatmu merasa tak nyaman," ungkap Brian dengan melow.
Aurel memicingkan mata.
"Kamu kenapa Bri? Kok jadi aneh begini?" tanya Aurel penasaran.
Aurel merasa aneh dengan sikap Brian. Kenapa seorang Brian tiba-tiba menjadi melow dan lemah? Apakah sedang terjadi padanya? Aurel memandangi wajah Brian dengan seksama.
Aurel siap mendengar penjelasan yang akan keluar dari bibir Brian.
Brian menyambut tatapan Aurel dengan hangat. Bola mata yang begitu indah mulai berbinar-binar membuat perasaan Aurel semakin cemas dan tak karuan.
"Se-sebenarnya ...."
"Apa sih Bri? Jangan buat aku semakin penasaran dong," potong Aurel tak sabar.
"Sebenarnya aku menyukaimu—"
"Ha? Apa?!" jerit Aurel sangat kaget. Suara Aurel begitu keras hingga dia langsung membungkam mulutnya sendiri menggunakan telapak tangannya.