Vero juga mereka akan menuntaskan semuanya. Eh ... tiba-tiba ponsel Aurel berdering sangat keras.
"Astaga! Ganggu aja!" pekik Vero kesal.
Vero melepaskan bibirnya dan langsung menjatuhkan badannya ke kasur dengan kasar.
"Maaf Mas, sebentar aku mau angkat telepon dulu," ucap Aurel meminta ijin pada Vero sembari melepaskan tangan Vero yang sejak dari tadi memeluknya.
Vero tak berucap sepatah kata pun. Vero masih kesal pada deringan telepon yang sudah mengganggu enak-enaknya.
"Sial! Baru juga mau keluar! Hah! Bikin bad mood aja!" gumam Vero sembari melirik ke arah wanita yang saat ini tak memakai sehelai kain pun.
Horor memang, Aurel tak memakai pakaiannya kembali lantaran dia berniat ingin melanjutkan enak-enak itu setelah selesai mengangkat telepon.
"Brian?" batin Aurel saat melihat nama yang tertera pada layar ponsel.
Aurel gugup, dia menoleh ke arah Vero memastikan Vero tak sedang memandanginya. Namun apesnya Vero malah terus saja memandangi Aurel.
