Rasa sakit Aurel memuncak tatkala rekan kerjanya di Sekolah menghina Alif habis-habisan. Ada rasa sedih, marah, kecewa dan sakit hati bercampur menjadi satu. Ibu mana sih yang tak sakit hati jika Anaknya dihina dan dicaci. Apalagi keadaan Alif memang berbeda dari yang lain.
Umur Alif hari ini genap empat bulan. Seharusnya di usia segitu, seorang Anak sudah bisa tengkurap. Namun tidak dengan Alif. Dia belum bisa melakukan hal itu.
Bahkan untuk miring saja dia belum bisa. Hanya mampu tidur terlentang. Tangan Alif juga lemas, untuk memang suatu benda saja dia belum bisa, pasti terlepas dan terjatuh.
Apalagi saat tetangga Aurel mengetahui bahwa tumbuh kembang Alif memang terlambat. Semua Ibu komplek langsung membicarakannya. Hati Aurel semakin tertekan di saat semua orang mulai menyalahkannya.
Mereka semua mengatakan bahwa Aurel tak becus menjadi seorang Ibu. Di saat Vero sudah mulai berubah baik dan perhatian. Malah ada saja masalah baru yang datang.