"Aku gak boleh menyerah seperti ini! Aku harus berjuang demi Pangeran dan juga Bibi Marni!" tekad Aurel setelah mengambil air wudhu.
Begitu banyak beban yang dia pikirkan dan ia emban di pundak, membuatnya ingin lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Bukan berarti Aurel hanya teringat pada Tuhan di saat-saat terluka dan sedih.
Tidak! Itu semua tidak benar! Karena Aurel merupakan seorang hamba yang mau senang atau susah tetap teringat pada Sang Kuasa. Namun, di saat dia berada di bawah seperti inilah membuatnya semakin mendekatkan diri pada Tuhan.
Tepat di jam 03.30 Aurel melaksanakan sholat tahajud. Dia begitu khusuk dalam beribadah padaNya. Ayat demi ayat menghiasi bibirnya dengan bola mata yang terus berbinar. Ingin segera menuangkan isi hati tapi Aurel menahannya hingga sholat telah usai.