Terus saja Aurel berlari hingga keluar komplek hingga berada di ujung jalan.
Saat ini yang dipikirkan Aurel hanya ingin sendiri. Dadanya begitu sesak dan jantungnya berdegup dengan cepat ditambah dengan air mata yang terus mengucur tak tertahankan.
"Ya Allah, ambil saja nyawaku ini! Kumohon ...."
Doa yang selalu terucap dan keluar dari bibir Aurel di sepanjang jalan. Dia juga sudah tak perduli lagi dengan Vero. Pria yang sama sekali tidak perduli kepadanya.
Bahkan di saat Aurel pergi dan meninggalkan rumah saja Vero tak mau mengejar.
Saat Aurel berlari meninggalkan Vero, Vero sama sekali tak merasa khawatir. Padahal Vero tahu persis saat ini Istrinya sedang hamil besar.
"Ah, bodoh amat deh! Nanti juga pulang sendiri. Lagian dia 'kan sudah tua. Pasti tahulah ke mana jalan pulang," ucap Vero di saat melihat Aurel berlari dan meninggalkan komplek.
Bukannya menyusul dan mencari Aurel, Vero malah asyik menonton televisi sembari terus mengeluh lapar dan menyalahkan Aurel.