Keesokan hari Jihan berangkat sekolah, dan dia membawa buku novel yang dikasih Revan kemarin. Jihan pun menemui Revan di kelas 10 IPA 2.
"Revann makasih banyak ya buku nya, Jihan suka banget," ucap Jihan
"Iya, sama sama."
"Revan kangen Jihan ga?"
"Ga," ucap Revan sembari melihat buku yang di hadapannya.
"Tapi Jihan kangen Revan tau, nanti pulang sekolah ketemuan dulu sama Jihan ya. Jangan langsung pulang."
Revan hanya diam, sembari membaca buku yang dihadapannya, dan mengacuhkan Jihan yang sedang dihadapan kursinya.
"Kalo Revan diem, berarti iya. Yaudah kalo gitu Jihan ke kelas dulu, dadahh," ucap Jihan sembari berdiri dan berlari meninggalkan kelas Revan.
"Idih, kenapa sih tuh anak," ucap Revan sembari menatap kepergian gadis itu.
"Si Jihan udah sekolah lagi ya?" tanya Rian sembari menghampiri Revan.
"Iya, tadi ngajak pulang sekolah ketemuan."
"Terus lu mau?" tanya Rian sembari membuka lebar matanya.
"Gatau, gue belum jawab dia malah pergi."
**
Jihan pun sampai di kelasnya dan menduduki kursinya.
"Jihann kembali gaess," ucap Jeffran
"Idih apaansi lu, gue cuma ga hadir sekali doang."
"Jihann, lu udah sembuh?" tanya Karina
"Iya, udah ga sakit lagi sih. Ehh Karr tadi kan gue ketemu sama si Revan di kelasnya, terus gue ajakkin ketemuan nanti pulang sekolah."
"Terus dia mau?"
"Mau sih kayak nya, tapi dia ga jawab. Tapi gue anggap mau."
"Hadehh, lu mah dia belum jawab udah di bilang mau aja. Emang lu mau ngapain sih ketemu sama si Revan?"
"Gue mau ngasih jam tangan ke si Revan, tapi jam tangan nya sama kaya gue."
Karina hanya terdiam tidak berkata lagi sembari tersenyum miring dan menggaruk kepalanya dan mengangguk nganggukan kepalanya.
**
Pada jam istirahat, Jihan dan Karina menuju ke kantin dan mereka memesan makanan, saat memesan makanan mereka bertemu dengan Rian dan Revan sedang memesan makanan juga.
"Karr itu ada si Revan," ucap Jihan sembari menatap ke arah Revan.
"Ehh iya, sama si Rian juga ya."
Setelah memesan makanan Karina dan Jihan pun menghampiri Revan dan Rian.
"Haii Revann," sapa Jihan sembari tersenyum kecil.
Revan hanya terdiam melihat ponselnya, tidak menjawab sapaan dari Jihan.
"Kita makan nya satu meja aja yu," ucap Jihan
"Heh Jihan gausah lah," sahut Karina
"Gapapa Kar, iya kan Rian Revan?"
"Iya gapapa ko," jawab Rian. Revan hanya terdiam tidak berbicara satu kata pun. Kemudian mereka pun berjalan menuju meja.
"Revan buku nya Jihan suka banget loh, ceritanya juga baguss," ucap Jihan
"Ohh," jawab Revan singkat.
Kemudian makanan pun tiba, mereka pun makan secara berasamaan. tetapi Jihan ia makannya sembari menatap Revan dengan senyuman tipis di bibirnya. Karina sadar bahwa temannya itu menatap Revan secara terus menerus sembari makan, tetapi Karina hanya terdiam membiarkan si Jihan itu melakukan tingkahnya sesuka dia. Setelah cukup lama mereka makan, Karina pun selesai makannya, tetapi Jihan makanannya masih banyak.
"Jihan cepetan makanan lu abisin, nanti keburu masuk," ucap Karina
"Udah aja gue makannya segini, liat Revan aja gue udah kenyang ko."
"Hadehh, yaudah kalo gitu kita ke kelas duluan, Rian Revan kita duluan ke kelas ya" ucap Karina sembari memegang tangan Jihan dan menariknya berjalan.
"Ehhh, Karr ah gue mau masih di situ."
"Ke kelas sekarang Jihan bentar lagi masuk."
"Tapi si Revan sama si Rian juga masih ada disana ko"
"Mereka juga mau ke kelas Jihan, cuman ya nunggu pas bel bunyi aja kayak nya."
Jihan menghentakan kaki nya dan berhenti berjalan, sembari melihat ke arah kantin.
"Jihan ayo."
"Gue masih mau ketemu Revan, Karinaaa."
"Yaudah, kalo lu mau ketemu si Revan kesana aja. Gue ke kelas sendiri," ucap Karina sembari berjalan pelan meninggalkan Jihan
"Ehhh, Kar jangan marah, iya deh iya maafin gue ya."
"Yaudah kita ke kelas sekarang Han."
"Iyaa deh," ucap Jihan sembari berjalan menuntun tangannya Karina
Mereka pun berjalan menuju ke kelasnya. Dan duduk dibangkunya masing-masing. Lalu Jihan pun membuka tasnya dan mengambil buku yang diberikan Revan, lalu ia pun membuka secara pelan buku itu.
"Jihann, buku novel baru ya?" tanya Arlan sembari menghadapkan badannya ke bangkunya Jihan.
"Iyaa, dikasih sama si Revan kemarin."
"Ohh."
**
Jihan mengangkat tangannya dan melihat jam tangannya, pukul 13.30 waktunya pulang sekolah. Jihan pun keluar kelas bersama Karina. Karena Karina pulang bareng sama Rian, sedangkan Jihan itu hanya ingin ketemu sama Revan.
"Karr ke kelas 10 IPA 2 dulu kan ya?"
"Iya Han, ikutt?"
"Iya dong, kan mau ngasih jam tangan ke si Revan."
"Tapi kan dia pulangnya bareng sama si Keyra."
"Iyaa si, ayo lah ke sana dulu."
Kemudian mereka pun berjalan menuju ke kelas 10 IPA 2. Keadaan kelas 10 IPA 2 masih melaksanakan pembelajaran akhirnya mereka pun menunggu di depan kelas.
"Kar nanti jangan dulu pulang ya, tungguin gue buat ketemu sama si Revan."
"Hmm, iya Jihann."
Kemudian kelas 10 IPA 2 pun bubar. Rian keluar terlenih dahulu, kemudian disusul oleh Revan dan Keyra di belakangnya.
"Haii Revann," sapa Jihan
"Iya, tadi lu ngajak ketemuan, ada apa?" tanya Revan
"Jangan disini, ke sana dulu yu bentar," ucap Jihan sembari menunjuk kearah depan perpustakaan.
"Yaudah ayo. Key lu tungguin di gerbang aja ya, gue ke sana dulu bentar."
"Iyaa, gue tunggu di gerbang jangan lama," ucap Keyra
Karina dan Rian pun menunggu di depan kelas 10 IPA 2.
"Kar ayo pulang," ucap Rian
"Bentar nungguin si Jihan, karena tadi dia bilang suruh tungguin."
Revan dan Jihan pun berjalan berdua mendekati depan perpustakaan. Jihan yang sudah menyiapkan jam tangannya di tas nya, ia yakin bahwa Revan akan mau menerima jam tangan pemberian dari dirinya.
"Cepetan, ada apa si?" tanya Revan sembari melihat ke arah Jihan
"Bentar Rev, Jihan ambil dulu di tas," ucap Jihan sembari membuka tas nya dan mengambil jam tangan untuk di berikan kepada Revan.
"Nihh Rev, gue mau kasih ini buat lu. Lu terima aja," ucap Jihan sembari memberikan jam tangan itu.
"Hah, ini lu kenapa ngasih jam tangan ke gue."
"Gapapa mau ngasih aja. Ambill Rev, katanya mau cepet pulang." ucap Jihan sembari mengangkat tangannya Revan dan memakaikannya ke tangannya Revan.
"Ehh Jihan, ini serius buat gue?"
"Iyaa serius itu buat Revan. Nahh yang ini buat Jihan jadi jam tangan kita samaan."
Revan menghela berat
"Yaudah deh, makasih," ucap Revan sembari berjalan meninggalkan Jihan. Dan kemudian Jihan pun mengikuti Revan berjalan.
***