Zena memandang Tina dengan sungguh-sungguh, dan mengatakan semuanya dari lubuk hatinya, tanpa mementingkan diri sendiri.
Dia tahu bahwa Tina telah meracuni minuman Rina, meskipun tidak fatal, tetapi juga menyebabkan kerusakan besar pada tubuh.
Tidak ada yang akan terlalu sembrono untuk melakukan hal ini, dan itu tidak akan memiliki efek praktis pada dia untuk mengambil posisi ini, tetapi itu bahkan akan membangkitkan kewaspadaan Rina.
"Bertahun-tahun telah berlalu, mengapa kita harus terburu-buru saat ini?"
"Oke, kalau begitu seperti yang kamu katakan, menurutmu apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"
Tina menghela nafas lega, meskipun dia masih agak enggan, dia harus mengakui bahwa apa yang dikatakannya masuk akal.
Zena memikirkannya dengan hati-hati, dan kemudian berkata dengan sungguh-sungguh: "Sekarang kamu pasti tidak cukup bila hanya sendirian. Kamu harus menemukan pasangan untuk bergandengan tangan. Adapun kandidat ini, kamu hanya bisa memutuskan sendiri."