"Wakil presiden sangat tampan!"
"Bagaimana bisa ada orang yang begitu tampan!"
"Ahhhhh! Apa dia baru saja melihatku?"
"..."
Rina juga memandang para rekan wanita dengan penampilan yang seperti nymphomaniac itu. Apakah adik laki-lakinya begitu populer?
Sementara Rina bingung, Yunus dengan lingkaran halo protagonis sudah berjalan di depannya. Sisil menatap pria aneh yang sedang menatap mereka, ibu dan anak, dengan mata penasaran yang besar. Menarik tangan Rina, dia berkata dengan suara yang sangat kecil, "Mommy, siapa dia?"
Ketika Rina bereaksi, dia sudah terhempas sebagai salah satu peran pendukung. Dia belum sempat menjawab, tapi Yunus juga berbicara dengan penuh semangat.
"Kakak." Yunus berbicara, dan kemudian tatapannya jatuh ke tubuh Sisil. Gelombang kebahagiaan tiba-tiba muncul di wajahnya yang awalnya seperti genangan air yang tergenang, "Kamu adalah Sisil, kan?"