Dengan cara ini, hidup Lili menjadi gelap kembali, dan saat orang-orang di sekitarnya mulai bertindak terhadapnya, Lili tidak hanya tidak bisa melawan, tetapi dia juga harus tersenyum.
Lili, yang telah lama terbiasa dengan kehidupan yang gelap ini, merasa bahwa Rina seperti seberkas cahaya, menyinarinya dalam kegelapan. Cahaya itu membuatnya lupa siapa dirinya untuk sementara waktu. Ada yang menyilaukan dan ada yang tidak terbiasa. Kondisinya yang sekarang ini lebih cocok untuk orang yang hidup dalam gelap.
Dengan senyum, air mata jatuh di sudut matanya.
Dia jelas tersenyum, mengapa ada air mata?
Sebelum ada orang yang tahu, Lili menyeka air mata yang seharusnya tidak muncul, dan dengan berpura-pura penuh kasih memegang lengan pria di sebelahnya, dan terus minum.
Setelah menjemput Sisil dan kembali ke rumah, rumahnya benar-benar gelap, sepertinya suami dan putranya belum kembali.