"Kamu tidak tahu seberapa serius situasi Lina. Aku benar-benar takut dia tidak akan selamat. Apa yang bisa aku lakukan jika yang terburuk terjadi?"
Wajah Yadi serius, matanya tertutup lapisan kabut, dan suasana hatinya telah jatuh ke dasar yang gelap.
Saat dia membuka kantong sampah, dia melihat wajah pucat Lina, dan sejujurnya, itu benar-benar membuatnya takut. Sepertinya dia tidak akan bisa melupakan pemandangan itu seumur hidupnya. Kalau sampai Lina tidak selamat, hal itu pasti akan selalu menghantui pikirannya.
Bukan karena penampilan Lina begitu menakutkan, tapi Yadi takut Lina akan benar-benar pergi selamanya.
Sekarang dia tidak bisa menjelaskan secara rinci perasaan apa itu, tapi dia merasa dunianya runtuh dan tidak ada yang tersisa.
"Sekarang kita hanya bisa menunggu hasilnya. Lina adalah gadis yang baik, Tuhan tidak akan memperlakukannya dengan buruk."
