Bryan berjalan saja tanpa memperdulikan Hilda yang jauh di belakangnya, dia berjalan cepat karena emosinya sudah di puncaknya.
"Bryan! tunggu aku!" teriak Hilda.
Brian mendengarkan suara teriakan Hilda yang mulai lelah, Bryan sedikit memperlambat laju jalannya sambil menunggu Hilda bisa berjalan mengiringi langkah nya.
Saat Bryan melangkahkan kakinya Hilda menarik baju belakang Bryan hingga Hilda tanpa sengaja tersandung kakinya sendiri hingga dia jatuh ke depan, spontan ditangkap oleh Bryan.
Kedua mata mereka saling bertemu. Hilda melihat di ke dua mata Bryan ada kesungguhan. Tapi dia masih takut bahwa perasan itu bukan cinta. Namun perasaan cinta yang di lampiaskan.
Bryan menahan tubuh Hilda agar tidak terjatuh ke tanah dengan kuat. Lengannya yang kokoh mampu menahan tubuh Hilda yang sedikit gemuk daripada Nirmala.
"Maafkan aku," ucapkan Hilda pelan.
"Ayo cepat berdiri seperti semula. Berat tahu tubuh kamu!" ungkap Bryan dengan membantu Hilda berdiri.