Desa yang sangat damai, air mengalir tenang, pepohonan tertiup angin seolah menari.
"Hei.! Kakak cepat kemari." berteriak memanggil Ryuzi.
yang berteriak adalah salah satu keluarga Kazami bernama Kazami Mia. dia memiliki tubuh kecil dan wajah cantik dengan rambut putihnya memancarkan cahaya terang saat melihatnya.
"Ya ya. tunggu dulu kamu terlalu bersemangat Mia." Aku mengatakannya dengan lelah setelah mendaki bukit di sana dan kami membawa kayu bakar ke rumah, sementara Mia tidak membawa apa-apa setelah bukit.
Kami tinggal di desa terpencil yaitu desa Arris, kami hidup bahagia di desa ini meskipun kami selalu kekurangan makanan di desa ini, kami selalu melengkapi mereka yang membutuhkan, dengan kata lain memberi atau membantu mereka.
Aku yang masih berusia 12 tahun ini dengan adik ku yang berbeda 2 tahun. Aku tidak tahu pekerjaan ayah ku selama ini.
"Hei... Tunggu dulu bukan nya itu paman Sam ya? Pamam Sam lagi ngapain di sana?" Berhenti sejenak, melihat paman Sam dari atas jalan yang terdapat di bawah adalah sungai yang mengalir.
"Hah...Hah...Hah... Hei bantu Napa sih Mia kau ini ya bukannya bantuin bawa kayu bakar malah main main aja kerajaannya. lagian bicarain paman Sam bukannya dia lagi memancing di sana ya?" ucap ku sambil menghela napas.
"Hei!! Paman Sam!! Lagi memancing ya di sana!?"Teriak adik ku yang memanggil paman Sam
"Oh! Kalian ternyata ya,sedang mengumpulkan kayu bakar ya,kesini bawa nih ikan yang kutangkap tadi ini untuk kalian yang telah bekerja keras hahaha!!"
Kami pun menghampiri nya dan mengambil ikan itu.
"Terimakasih paman Sam untuk ikannya." Ucap kami berdua
"Oh iya kalian jangan main di Hutan sore sore ya paman dengar ada demon yang berkeliaran di sini, jadi jangan main di sore hari ya diam aja di rumah, ingat pesan paman ya kalian berdua."
Setelah melihat kebelakang kami sudah tidak ada
"Lah sudah pergi ternyata hahaha!!"Tertawa dengan keras.
"Hei Kak. Kakak mendengar suara tadi?"tanya Mia
"Suara tawa paman Sam kali dia emang begitu kau jahat si. Paman Sama masih bicara di tinggal pergi mulu."
Paman Sam sudah terbiasa dengan perlakuan ini setelah membagi makanan biasa nya kami selalu mengabaikan nya dan menjauh saja karena dia selalu ngoceh ngoceh gak jelas.
"ya gimana ya kak, paman Sam itu baik tapi suka bacot mulu ke bocah aja ya kan."
"Hei bicaramu terlalu kasar Mia."
"Tehe melet kucing."
"Hah terserah deh."
Di dunia ini banyak ras lain seperti manusia setengah hewan, elf, darkElf, goblin, harpy, naga, iblis dan masih banyak yang lainnya, setiap ras memiliki keunikannya sendiri. Forest highlight adalah nama dunia ini yang di tetapkan oleh kekaisaran terdahulu, kenapa harus Forest highlight, mungkin saja karena hutan nya yang sangat luas dan wilayah ras Elf yang luas.
aku dan adik ku sedang perjalanan pulang kerumah. perjalanan ini sangat melelahkan, dan bagi ku ini adalah salah satu yang harus aku lakukan di desa ini sebagai kakak. Membawa kayu bakar dari bukit ke rumah itu cukup melelahkan.
Entah kenapa saat di bukit serasa letih ku terbayarkan oleh suasana di sana, pemandangan dari bukit bigitu indah nya kami pun punya, persembunyian milik kita di sana.
"Hei.. Kak Ryuzi apakah kita akana selalu bersama sama selamanya?" Tanya Mia sanbil berlari.
"Kenapa kau bicara begitu,sudah pasti kita akan selalu bersama sama kan."
mereka berdua berlarian di hutan itu dan sudah tidak terasa mereka sudah sampai di rumah mereka.
"Kami pulang ibu!" membuka pintu dengan keras
"Kalian berdua telah pulang ya, selamat datang." Menyambut dengan ramah.
Dia adalah ibu ku, Kazami Adaline, dia ibu yang angat baik yang terbaik di dunia.
"Hari ini Ryuzi sangat bersemangat ya untuk mengumpulkan kayu bakar, apakah Mia membantumu Ryuzi?"
"Hei bu dimana ayah aku tidak melihatnya sejak tadi pagi?" tanya ku sambil meletakan kayu bakar itu di tumpukannya kayu bakar.
"Ayah mu sedang bekerja di kerajaan Arandele sebagai perdana mentri yang hebat. jawab Adaline. Semoga ayah mu baik baik aja disana ibu dengar disana sedang perperang dengan kerajaan Nuvoleon.".....
Tidak lama kemudian kami menyiapkan makanan dan makan bersama.
Setelah beres makan kami membereskan sisa sisa makan dan mencuci piring bersama adik dan ibuku.
Kami mendengar suara langkah kaki yang memakai jirah kaki yang sangat banyak, lama ke lamaan langkah kaki itu semakin mendekat,dan membuka pintu rumah kami.
"Dengan perintah Kekaisaran kami akan membawa 2 anak itu, prajurit bawa dua anak itu." ucap komandan dengan tegas.
prajurit itu membawa Ryuzi dan Mia tapi ryuzi memberontak.
"Hei lepaskan kenapa kami harus memenuhi perintah kekaisaran itu." memberontak.
"Hei lepaskan kami hei hei... Ibu tolong kami."rontak Mia.
2 anak itu terus memberontak tapi Adaline tidak menolong mereka berdua, karena kejadian ini sudah pasti terjadi, oleh karena itu Adaline tidak ingin monolongnya.
"IBU TOLONG KAMI KUMOHON!" Teriak minta tolong Mia
Mereka terus-menerus meminta pertolongan kepada ibunya, Adaline tidak peduli dan memalingkan wajahnya dan berkata. "Maaf kan aku anak anakku tersayang,maaf ibu ya." Ucap Adaline dan memalingkan wajahnya.
Setelah Adaline berkata begitu kepada kedua anaknya terdiam, mereka pun di bawa ke kereta kuda, saat di kereta di perlakukan secara kasar.
"Kenapa, ibu tidak menyelamatkan kita, kak?"
"Aku juga ingin tau, pasti ada alasannya."
"Kak, aku takut."
"Kita akan baik baik saja, ada kakak di sini."
Kami di bawa oleh kekaisaran King Light, aku tidak tau alasan mereka aku cuma anak kecil, dan juga Mia sedang menangis di pojokan kereta kuda.
Berjam-jam lamanya perjalanan prajurit Kekaisaran telah sampai di tujuannya, setelah menurunkan kedua anak itu, hanya keajaiban lah yang akan menentukan mereka berdua. Di depan mata mereka kastil yang sangat megah dan besar, membuat mereka merasa ketakutan, dan Mia yang selalu riang berubah menjadi anak cengeng dan selalu menempel bersama kakaknya.
"Cepat turun! Bocah tengik.!" Dengan kasarnya, dan setelah turun mereka di dorong dorong oleh prajurit di depannya.
"Oi jangan kasar!" Memarahi prajurit itu.
Kedua anak itu terus di pandu oleh prajurit sampai ke dalam istana megah itu.
Setelah di singgasana Kekaisaran terlihat seperti singgasana yang sangat menyeramkan, kedua anak itu terlihat sangat ketakutan.
Prajurit-prajurit yang membawa kedua anak itu, menundukkan kepala kecuali 2 anak itu.
"Yang mulia kami telah membawa anak itu, dengan selamat."
"Bagus bagus, ternyata ini yang dia inginkan, bagus sekali bagus sekali, pelayanan bawa mereka ke kamar nya masing masing. Nama kalia siapa?" Sikap sang raja itu kenapa seperti orang baik? Batin Ryuzi
"Nama ku Kazami Ryuzi dan ini Kazami Mia." Memperkenalkan diri.
"Oh nama yang sangat unik ya, Jangan sungkan sungkan anggap saja rumah sendiri."
Eh kenapa ini, kenapa aku dan Mia bingung dengan situasi sekarang.
BERSAMBUNG...