"Katakan padaku, semua tentang Moors. Biar aku yang akan memutuskan aku akan melanjutkan tujuanku atau tidak." Ujar Psyce seolah tidak peduli apa yang dikatakan oleh Lexter, dan mengabaikan rasa takutnya sendiri.
Seperti biasanya, Lexter diam terlebih dahulu menatap Psyce dengan tatapan polosnya, tanpa ekspresi. Jika dahulu Psyce tidak mengetahui apa arti dari tatapan itu, maka kali ini Psyce sudah mengetahui apa arti tatapan itu. Ia saat ini tengah menimbang-nimbang hendak diberitahukan padanya atau menjawab pertanyaan dirinya atau tidak. Lexter mengkhawatirkan Psyce dengan jawaban yang akan ia keluarkan sendiri. Lexter terlalu takut menyakiti Psyce.
Akhirnya Lexter membuka mulutnya menjawab pertanyaan Psyce. "Moors adalah neraka. Begitulah hal yang bisa aku deskripsikan tentang Moors."
"Neraka? Seberapa parah kah Moors, sampai di deskripsikan dengan kata neraka?" tanya Psyce kembali.