Chereads / Akram & Salwa / Chapter 3 - Pertemuan Yang TakTerduga

Chapter 3 - Pertemuan Yang TakTerduga

Selesai menemui pelanggan, Salwa dan Mega bergegas ke Mall.

Namun tiba-tiba Mega memberi tahu Salwa kalau dia ada keperluan mendesak,dia segera beralih ke taxi lain.

Salwa pun berangkat ke Mall sendirian, sesampainya di sana Salwa mencari barang yang di perlukan.

Sementara itu,Akram pun tiba di bandara dan segera menemui supirnya.

Akram meminta supir segera melaju ke rumah,mereka pun segera berangkat.

"Pak bisa lebih cepat nggak". Tanya Salwa pada supir taxi.

"Baik mba"jawab supir tersebut.

Ketika mobil melaju dengan kencang, tiba-tiba,,,,,

"Braaaaaaak".

Taxi itu menabrak sebuah mobil yang tiba-tiba menghalangi taxi tersebut.

Beberapa pria bertubuh tinggi menghampiri Salwa di kursi kemudi kemudian menarik paksa Salwa keluar.

"Ayo keluar ikut kami"Kata preman itu"

"Lepas siapa kalian", Tanya Salwa.

Toloooooong,toloooooon

"Lepasin"Salwa berontak.

"Ayo cepat"Ucap preman itu sambil menarik paksa Salwa.

Mereka pun memasukkan Salwa ke mobil kemudian melaju dengan cepat.

1 jam kemudian,mobil yang membawa Salwa pun berhenti di sebuah rumah kosong.

"Ayo bawa di keluar,dan jangan sampai dia bangun sebelum membawa dia masuk"Ucap salah satu dari mereka.

Ketika masuk kemobil tadi, Salwa di bius hingga pingsan.

Setelah Salwa diikat,wajah Salwa di basuh dengan air hingga bangun.Setelah bangun Salwa melihat mereka satu persatu.

"Siapa yang menyuruh kalian,apa salah saya"Tanya Salwa.

"Sudah kamu nggak usah bawel,nikmati aja suasana baru disekelilingmu"Ucap salah satu preman itu.

Salwa pun diam sambilemikirkan bagaimana cara bisa bebas dari tempat itu.

Mereka pun keluar meninggalkan Salwa di ruangan itu.

"Halo bos,kami sudah melakukan semua yang sudah bos perintahkan".ucap Joko ketua preman itu

"Ok bos kami tunggu perintah selanjutnya"Ucap Joko kemudian memutus pembicaraan.

"Siapa yang menyuruh mereka menculikku, perasaan selama ini aku tidak pernah mempunyai musuh"Gumam Salwa.

Ketika Salwa sedang melamun, tiba-tiba jendela kamar tempat Salwa disekap di ketuk dari luar.

Tok, tok, tok

Weeeeet

Jendela itu terbuka, Salwa kaget saat melihat seorang pemuda tampan memasukkan kepalanya dari luar jendela.

Suuuut

Pemuda itu memberi isyarat pada Salwa, Salwa pun mengangguk tanda setuju.

Para preman itu lupa mengunci jendela, cuma pintunya saja yang di kunci.

Karena jendela kamar itu lumayan besar,jadi Akram bisa masuk dengan mudah,postur tubuh Akram yang atletis itu tidak membuatnya kesulitan masuk melalui jendela kamar itu.Salwa pun tidak begitu takut karena Joko tadi bilang,mereka akan membawakan makanan setelah shalat magrib nanti.

" Kamu jangan takut,aku akan bukan komplotan mereka.Aku datang untuk membantu kamu keluar dari sini"Ucap Akram sambil membuka ikatan di tangan dan kaki Salwa.

Salwa mengangguk sambil memperhatikan pria tampan tersebut.

Setelah ikatan Salwa terbuka,Akram segera mengajak Salwa keluar melalui jendela.

Karena jendelanya lumayan tinggi,Salwa takut untuk melompat.

Karena Akram paham,dia pun segera memajukan kedua tangannya ingin menurunkan Salwa.

"Ayo sini saya bantu"Ucap Akram.

Salwa pun segera menuruti perintah Akram.Walau sebenarnya Salwa malu tapi keadaan yang genting memaksa Salwa segera melompat dari jendela dan jatuh di bahu Akram.

Buuuk

Tubuh Salwa membentur tubuh Akram,mereka pun saling menatap dan debaran jantung mereka berdegub kencang.

Bagaimana tidak, Akram adalah seorang pemuda yang sangat tampan begitu pula sebaliknya Salwa wanita yang sangat mempesona dengan balutan hijab di wajahnya.

"Maaf mas"Ucap Salwa.

"Nggak apa-apa"Jawab Akram kikuk.

Mereka pun segera berlari menuju mobil Akram,setelah sampai mobil mereka segera masuk dan Akram menyuruh Dodi melajukan mobilnya dengan kencang.

Setelah melaju beberapa meter,barulah mereka tenang.

Uuuuuh ,Alhamdulillah akhirnya kita bisa kabur.Ucap mereka kompak.

"Oya mas, kalau boleh saya tau sebenarnya mas siapa"Tanya Salwa.

"Saya Akram,tadi saat dijalan saya tidak sengaja melihat kamu di tarik paksa sama preman tadi, tadinya saya kira kamu ditarik sama keluarga atau teman kamu.Saya sempat mau pergi tapi mendengar ku minta tolong saya mengurungkan niat pergi dan saya memutuskan untuk membuntuti mobil preman tadi"Cerita Akram panjang lebar.

Salwa melongo mendengar ucapan Akram.

"Sebenarnya mereka itu siapa sampai kamu di culik apa kamu kenal sama mereka"Tanya Akram sambil menoleh ke arah Salwa.

"Aku nggak tau mas,aku juga bingung selam ini aku tidak pernah berselisih sama siapapun, apalagi punya musuh"jawab Salwa.

Hemmm

Setauku kalau memang kamu merasa tidak mempunyai musuh,mungkin ada orang yang membenci atau mempunyai niat jahat sama kamu,atau mungkin saja mereka itu suruhan mantan pacar kamu atau.....nggak mas,nggak mungkin itu mantan aku karena aku nggak pernah punya pacar"Salwa memotong ucapan Akram.

Hah... apa aku nggak salah dengar,gadis secantik dia belum pernah pacaran" Gumam Akram.

"Maaf,kalau begitu mungkin saingan bisnis atau wanita saingan mungkin"Imbuh Akram.

Salwa mengangkat kedua bahunya.

Kalau boleh saya tau,nama kamu siapa?"Tanya Akram.

"Ooo maaf mas,saya Salwa terimakasih banyak telah membantu saya,kalau saja mas tidak ada di sana mungkin nasib sial yang akan menghampiri saya"Ucap Salwa sambil memperkenalkan diri.

"Mas Akram tempat tadi jauh sekali ya, sebenarnya siapa yang berniat jahat sam saya,dan bagaimana caranya saya bisa tau orangnya.Pasti sekarang preman itu sudah memberitahu bosnya"Salwa bingung.

"Kalau kamu nggak keberatan, bagaimana kalau kita membuat rencana agar kita bisa tau apa motif di balik penculikan kamu dan siapa orangnya"Ajak Akram.

Heeeem, Salwa berpikir sambil manggut-manggut.

"caranya?"Salwa balik bertanya.

"Bagaimana kalau kita membahasnya sambil makan malam,kita cari tempat yang enak untuk ngobrol"Ajak Akram.

"Ok,terserah mas saja" Jawab Salwa.

"Dod kita cari tempat makan di sekitaran sini"Perintah Akram.

"Ok bos"Jawab Dodi kemudian mencari restoran.

15 menit kemudian Dodi berhenti disebuah restoran Cina,karena mereka sudah masuk kota, maka dengan mudah menemukan restoran disana.

Mereka bertiga masuk dan segera memesan makanan.

"Mas saya mau pesen menu yang ini aja"Kata Akram pada pelayan resto tersebut.

"Baik mas,mohon menunggu sebentar"ucap pelayan tersebut.

Tidak lama kemudian pesanan pun datang, Akram sempat melirik ke arah pelayan tersebut karena semenjak masuk tadi pelayan itu memerhatikan Salwa terus.

"Silahkan mas"ucap pelayan tersebut.

Setelah selesai makan mereka pun langsung merencanakan misi mereka.

"Salwa, kalau boleh saya tau pekerjaan kamu apa,kamu tinggal sama siapa dan rumah kamu di mana?".Tanya Akram komplit.

Salwa pun menjawab semua pertanyaan Akram.

"Kalau begitu menurut saya pelakunya pasti orang yang kamu kenal,dan untuk mengetahui siapa orangnya kita harus bermain cantik.Karena menurut saya orang ini akan sangat berhati-hati dalam menjalankan rencananya".Ucap Akram yakin.

"Dan satu- satunya cara adalah kamu tidak boleh pulang kerumah kamu dulu,nanti saya akan menyuruh anak buah saya mengawasi rumah dan toko kamu.Kamu tinggal saja di villa saya biar ku aman,kalau kamu tinggal di hotel atau tempat lain saya tidak bisa menjamin keselamatan kamu"Ucap Akram.

Salwa pun tidak punya pilihan lain selain mengikuti rencana Akram.

"Tapi mas bagaimana dengan toko dan pelanggan saya"Tanya Salwa.

"Disana kamu pasti mempunyai kariawan yang bisa di percaya dan bisa menghandle tugas kamu"Tanya Akram lagi.

"Ia mas aku punya satu kariawan yang sangat aku percayai,dia sudah aku anggap sebagai saudara sendiri"Jawab Salwa.

"Ok setibanya di villa nanti kita hubungi dia dan Dodi yang akan menjemputnya".Akram menjawab kembali.

2 jam perjalanan mereka pun sampai di villa Akram yang begitu mewah namun tidak ada penghuninya.