Kedua tangan merengkuh tubuh sang istri yang tampak gemetar. Cara Adrian menatap seorang Kinan Permata yang telah ia madu, kini terasa berbeda.
Ada rasa bersalah, dan Ada pula rasa kasihan yang tak bisa ia utarakan hanya dengan sebuah kata "maaf."
Adrian mungkin tega. Tapi keadaanlah yang memaksa Adrian untuk berdiam diri membiarkan semua terjadi begitu saja.
"Sayang ...," ucap Alzam yang mendekap tubuh Asma. Asma hanya diam seolah mematung. Kemudian Alzam memegang wajah sang istri untuk ia tatap.
Dengan kedua netra yang berkaca-kaca, Asma mencoba tetap memakai cara pandang seperti biasa pada sang suami. Asma ingin membuat dirinya kuat dengan melupakan sejenak nama wanita itu ketika sedang berdua dengan Alzam, laki-laki yang sangat ia cintai.
"Mas ...," ucap Asma seraya membalas sentuhan dengan kembali menyentuh pipi sang suami dengan lembut juga gemetar.