" lo tumben deh ka se ceria ini.." ucap Aletha bertanya kepada Arga
" ahaha gua emang susah buat sebahagia ini tha" ucap Arga
" hmmm sorry gasopan, kalo boleh tau ada apa?" ucap Aletha dengan memasang muka yang serius, Arga tertawa dan menceritakannya.
Tutt..tutt..tuttt…( suara dering telepon) " hallo, iyaa mah aku baik baik aja kok disini..mamah gimana? " ucap Arga yang sedang menelfon orang tuanya di Amerika. Kedua orang tua Arga yang sudah berpisah sejak Arga menginjak kelas 1 SMA.
" yaudah bagus kalo gitu,mamah juga baik dan sehat sekali di sini…mamah kangen sama kamu Arga" ucap Mamah Arga sambil meneteskan air mata berusaha menahan tangisan agar Arga tidak khawatir dengan mamanya.
" aku emang makin dewasa mah…makin kuat nerima keadaan keluarga aku yang sekarang..udah ya mah aku mau berangkat ke sekolah dulu" belum sempat orang tuanya membalas, Arga langsung mematikan telfon tersebut. Dan bengong memikirkan kejadian yang terjadi pada keluarganya saat itu. 2 tahun yang lalu kedua orang tua Arga bertengkar karena ayah Arga ketahuan berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri, lalu akhirnya ibunya Arga memutuskan untuk berpisah dengan ayahnya Arga..memang Ayahnya Arga agak sedikit tempramen. Ketika Arga mengetahui semua yang terjadi dengan kedua orang tuanya, Arga sangat membenci ayahnya dan ingin ikut dengan ibunya ke Amerika.
" nak..sayang.. maafin mamah yaaa,mamah belum bisa jadi ibu yang baik untuk kamu..ibu ga bisa bareng papah kamu lagi, mamah harus pergi..kamu baik baik ya disini lanjutin sekolah kamu..mamah akan sayang terus sama kamu nak " ucap Mamah Arga sambil menangis dan memeluk Arga
" engga mah, aku juga harus ikut ke Amerika sama mamah..aku ga sudi disini bareng laki laki yang udah menghianati mamah" ucap Arga
" apa apaan kamu Arga?, kamu harus disini, melanjutkan sekolah kamu disini dan tinggal dirumah ini..biarkan aja mama mu pergi sendiri" ucap papah Arga dengan wajah yang sangat menyesali perbuatannya. Lalu Arga menghampiri ayahnya dan berkata..
" apaa pah? Apa aku bisa tinggal dirumah bareng orang yang udah HIANATIN MAMAH AKU SENDIRI??!!" ucap Arga sambil berteriak ke arah Ayah arga. Karena Ayah Arga menyesali perbuatannya dia Hanya terdiam dan tidak membalas ucapan Arga..
" mah..Arga ikut mamah yaaa, tenang mah…mamah ga sendirian, ada Arga disini mahh.. yaah? Mamah tenang yaaa" ucap Arga sambil memeluk mamah Arga
" engga nak,mama mohon kamu tetep disini dan melanjutkan sekolah kamu..mama ke amerika dan bertemu sama omah kamu disana,ya? Percaya sama mamah..mamah akan baik baik ajaa kok" ucap Mamah Arga sambil melepas pelukannya dengan arga dan mencium kening Arga. Arga hanya diam dan berjalan keluar dari kamar orang tuanya dan duduk di ruang tamu sambil menangis dan mendengarkan percakapan orang tuanya
"mah..papah minta maaf ya,papa khilaf..papah janji ga akan gitu lagi..mamah jangan pergi ya? Kasian Arga mah" ucap papah Arga sambil duduk disamping mamah Arga yang sedang memasukan baju bajunya ke koper.
" setelah berbuat itu semua dan ketahuan sekarang kamu dengan mudahnya berbicara seperti itu dan meminta maaf? Pah..mana janji pernikahan kita?,mana janji yang kamu ucap kalo kamu akan sehidup semati samaku?, sakit mas aku tau kamu yang kaya gini..aku nyesel pernah ketemu kamu sejauh ini,,sekarang jangan larang apa yang mau aku lakukan..aku gabisa hidup berdampingan dengan penghianat kaya kamu..aku titip Arga.." ucap mamah Arga sambil pergi tanpa berpamitan dengan Arga. Arga yang masih duduk terdiam diruang tamu dihampiri oleh ayahnya
" Nak..maafin papah ya?,papah tau papah salah, papah menyesali perbuatan papah.." ucap papah Arga sambil duduk disamping Arga
" pah..selama ini kita harmonis dan baik baik ajaa..bahkan aku bahagiaa banget punya kalian,tapi papah ngecewain mamah dan aku pah" ucap Arga dengan mata yang berlinang
" iya nak papah Tau…" belum sempat melanjutkan pembicaraannya Arga memotong pembicaraannya
" papah tau? Kalo papah tau papah gabakal ngelakuin hal ini! Apa yang papah tau? Hah?papah cinta sama perempuan itu? Silahkan pah… aku udah ga peduli dan benci sama papah" ucap Arga Sambil meninggalkan papahnya. Papah Arga hanya diam dan balik ke kamarnya.. semenjak kejadian tiu lah Arga menjadi berandal dan dingin.
" oalah gitu..hmm sorry ya ka gue ga tau, tapi lo punya kaka? " ucap aletha
" ahaha iyaa santai ajaa, punyaa kok..dia emang semenjak kelas 2 SMP tinggal bareng oma gue di amrik. Nah tadinya dia juga sekarang ga akan mau kesini lagi karena kejadian itu" ucap Arga dengan wajah sedihnyaa..
" oalah gitu..ehh udah muka lo jangan sedih lagi kaa,duhh sorry ya gue buat lo inget kejadian itu lagi" ucap Aletha yang tanpa disadari memegang tangan Arga, lalu mereka saling bertatap muka terkejut
" ahah apasih lo santai aja kali gausah sampe pegang tangan gue juga aahah,tapi gapaapa kok kalo lo maksa " ucap Arga sambil tertawa dan memegang balik tangan Aletha
" yeee! Kesenangan lo haahhaaa, btw kayanya kaka lo lebih ganteng dari lo ya?" ucap aletha langsung melepaskan tangannya dari Arga
" ohh jadi sekarang lo akuin kalo gue ganteng? AHAHA" ucap Arga dengan wajahnya yang sangat ceria.
" yee pede lo! Ahaha.." ucap Aletha
" ehhhh yaudah ayo lah kita pulang, gue anter ya? " ucap Arga sambil berdiri dari duduknya
" lo mau Anter gue naik apa?,kan motor lo kita tinggal di club ka ahaha" ucap Aletha sambil memukul bahunya Arga
" aduhhh ahaha kelamaan main sama Maudy jadi mirip dia deh lu " ucap Arga sambil mengusap bahunya yang dipukul Aletha
" yeeee lo wkwkw, yaudah sekarang kita kan kal balik lagi ke club ga mungkin…kita naik taxi ajalah yaaa masing masing" ucap Aletha sambil melirik jalan menunggu taxi
" jangan sendiri sendiri lah..bareng aja, gue anter lo dulu"ucap Arga sambil memberhentikan taxi
" oke!" ucap Aletha sambil masuk ke mobil. Sementara itu Maudy dan teman teman yang lain masih dikantor polisi
__________
" pak kita tuh ga ngapa ngapain kok pak bener deh" ucap Maudy dikantor polisi dengan nada lesu
" iyaa pak kita Cuma minum the sisri kok..tapi yang pait" ucap Danu
" hehh lo yaaa! Yang jelas dongg, nih pak dia aja nih sama temen temennya tangkep masih pada pake seragam" ucap Maudy sambil menoyor kepala Danu. Pak polisi hanya diam dan melanjutkan menulis laporan
" heh lo kan juga satu sekolah sama kita..Cuma bedanya lo langsung ganti baju! Sadar dong cowooo" ucap danu sambil meledek Maudy
" duuhhhh kalian berisik dah gua kawinin juga nih yaaa!" ucap damar
" IDIHH?! AMIT AMITTT" ucap Danu dan Maudy bersamaan
" sudah sudah..kalian tidak akan diapa apain..kami hanya memanggil orang tua kalian kesini dan mengawasi kalian lebih dalam lagi..karena kalian masih diawah umur sudah berada ditempat seperti itu..apa lagi kalian yang masih berseragam..sudah diam jangan berisik " ucap pak polisi
" yaampun pak justru itu pakk yang jadi masalah…orang tua kita dipanggil…" ucap Edo. Edo anak yang lumayan diawasi ketat dengan orang tua nya.
" udah dehh..kita berani berbuat berani bertanggung jawab..udah deh berisik diem aja tunggu orang tua kita masing masing dateng" ucap Revan yang dari tadi hanya diam
"tuh dengerin kata pak Revan ahaha" ucap Damar sambil menyenggol bahu Revan