Sebelum membaca saya ingin mengucapkan Terima kasih untuk kalian yang sudah baca sampai Chapter 2. Untuk membatu proses pengembangan diri saya, kritik, saran dan masukan sangat diterima jika berkenan. tanpa panjang lebar
Selamat Membaca...
________________________________________
Ajang para ibu untuk menjadi ahli kung fu saat pengambilan rapot telah berlalu, perasaan lega dan luka bekas sebetan hanger dan sapu lidi sudah mulai mengering, ini waktunya menikmati masa liburan yang sudah dinantikan oleh para siswa sejak hari pertama masuk sekolah.
Pagi itu Calvin mengambil tas yang ia bawa dan mulai melajukan van yang ia pinjam dari ayahnya menuju kerumah Mika. ia melihat sebuah rosario berwarna merah milik ayahnya yang tergantung sejak lama di kaca spion dalam mobil.
"Gimana dah ganteng belom han?? mantap lahh yaa hari aku mau liburan dulu lahh capek dengerin khotbah mulu dirumah hari ini Tuhan aku simpen dulu yee nanti aku balikin lagi wokehh?? gak enak lah mau pacaran masa diliatin malu ahh ehehehe" Celoteh Calvin dengan senyum sumringah dan meletakan Rosario tersebut ke dalam laci dashboard didepan bangku penumpang.
Tak berselang lama mobil yang dilajukan oleh Calvin sampai didepan rumah berlantai 1 berwarna putih bermodel Scandinavian yang terlihat sangat nyaman dengan adanya taman kecil dibalik pagar putih yang ditata secara rapi. Calvin keluar dari van-nya dan berjalan menuju pintu utama dengan senyum yang sudah ia siapkan sejak berada didalam van. belum sempat Calvin menekan bel, pintu terbuka dan terlihat seorang pria berkulit sawo matang berwajah mirip dengan Mika dengan postur tubuh tegak dan tinggi 170 an berdiri menatap Calvin dengan senyum hangat.
"Oyy Calv gimana kabar loo?" Sapa Pria tersebut sambil menjulurkan tangannya
"baik dong bang.. kagak berubah gw liatin dari dulu, masih nge-gym?" tanya Calvin membalas jabatan tangan Pria tersebut sambil tersenyum cerah
"Masih dong.. ehh by the way ini adek gw beneran jalan sama loo kan? katanya ketempatnya siapa temen loo ketan ketan?" tanya pria tersebut sambil melipat tangannya ke dada dan memasang raut curiga
"Iya bang kerumah Jonathan..."
"Mau loo apain adek gw disana?" sambar Pria tersebut sebelum Calvin sempat menyelesaikan ucapannya
"Ya gak diapa apain bang liburan aja ehehe, rame juga kok bang ber-6 kita" jawab Calvin cengengesan
"Bener yaa, loo jagain adek gw, gw percayain adek gw sama loo sampai lecet tuh cangcorang gw pletek pala loo" Ucap Pria tersebut sedikit mengintimidasi namun dibalut candaan
"Iya bangg masa gak percaya sama.." sebelum Calvin selesai berbicara Mika keluar dengan membawa 1 koper berwarna ungu dan 1 tas ransel besar sedikit usang berwarna hitam yang terlihat jelas bahwa ransel tersebut milik seorang pria yang telah dipakai selama bertahun-tahun
"Apaan cangcorang cangcorang gibahin gw loo yak bang Ren" Ucap Mika sambil menyenggol pria yang berdiri di depan pintu tersebut hingga sedikit terdorong kedepan
"Santai dongg" ucap Pria tersebut kesal
"Yaudah Bang Randy gw jalan dulu yeee.. Jangan kangen loo" balas Mika sambil memeluk Pria tersebut sambil tersenyum meledek
"Iyeee pergi yang jauh capek gw ngeliat kehadiran loo dirumah bikin aura rumah jadi gelap" Balas Randy membalas pelukan Mika dan langsung melepaskannya.
"Wokehh dahh bangg" "Pamit ya bangg" ucap Mika dan Calvin bersamaan sambil berjalan menuju mobil dan mulai memasukan barang-barang mika dan langsung menaiki mobil. Tak terasa mereka berdua sudah sampai ditempat berkumpul yang sudah ditetapkan.
Disana sudah terlihat Monica, Jonathan, Luisa dan Aditya yang sedang duduk di meja yang sama tengah berbincang asik satu sama lain. Perhatian mereka tertuju setelah mendengar klakson mobil Calvin, mereka semua spontan mengambil barang barang mereka dan memasukannya ke bagian belakang.
Mika keluar dan berpindah tempat duduk ke bagain tengah Bersama Monica dan bagian belakang sekarang sudah diisi oleh Aditya dan Luisa. Jonathan masuk terakhir dan duduk dibangku depan sebelah Calvin. Mereka bersorak sorai dan memulai perjalanan dengan membuka semua cemilan yang mereka bawa.
Perjalanan yang dipenuhi canda tawa serta iringan gitar yang di mainkan oleh Aditya menambah keseruan perjalanan, hingga akhirnya semua cemilan dan stok makanan sudah habis, suasana seketika berubah mencekam. Mulai terjadi keriuhan membabi buta dalam van yang semula tampak seperti karya wisata Anak sd berubah menjadi sekumpulan orang hutan yang mengeluh lapar bahkan sebelum bungkus makanan sisa yang telah mereka makan menjadi dingin.
Calvin memutuskan untuk berhenti disalah satu rest area untuk membeli makanan dan mengisi bensin dan entah mengapa semua orang yang ada di van sekarang berpindah ke kamar mandi dan meributkan uang 2000 rupiah yang "katanya" ada ditas dan dompet.
Jonathan pergi menjauh dari kerumunan dan mulai menelfon serius dan sesekali tersenyum dan tertawa kecil. Calvin yang memperhatikan Jonathan dari kaca mini market hanya terheran namun tidak memperdulikannya dan meneruskan acara surgawi memilih dan memasukan semua makanan yang ia suka bebekal kartu kredit Jonathan yang ia ambil diam diam sebelum keluar mobil.
Mereka kembali berkumpul dan menikmati perjalanan dengan penuh keriangan hingga baterai mereka habis. Calvin dan yang lainnya sudah tertidur dibangku penumpang dan hanya Jonathan yang tetap terjaga dan terus menyetir hingga pagi.
"Ini sampe mana dahh lama banget gak sampai sampai" keluh Luisa dengan muka kusut berasandar pasrah dengan kaki yang berada di pangkuan Aditya yang tengah asik memakan coklat bar.
"Bentar lagi kokk santai santai" Ucap Jonathan yang tidak tampak Lelah dan terlihat bersemangat
Monica yang melihat hal tersebut hanya heran dan berfikir mungkin karena sudah lama tidak melihat keluarganya membuat Jonathan tampak sangat semangat.
"Masih berapa lama lagi Jo? kok ngelewatin hutannya gak selesai selesai dari pagi ini udah siang juga udah capek" keluh Mika sambil membenturkan kapalanya ke bangku depan yang ditempati Clavin.
"Utu utu udah bebs sabar, bersusah susah dulu bersenang senang kemudian, bayangkan liburan di rumah mewah, makan enak masakan ibunya Jonathan, uduhhh mantap" ucap Calvin sambil mengelus kepala Mika sambil tersenyum hangat. Monica hanya melihat 2 sejoli tersebut dengan tatapan datar dan kembali mendengarkan music dengan airphone-nya.
"There you go guyss" ucap Jonathan bersemangat melihat rumah yang sangat megah dengan pagar tinggi. semua mata tertuju pada gerbang yang tidak terlihat apapun dengan muka datar namun ekspresi itu berubah saat melihat .
*next part 3 ehehe