#2#
"Terimakasih karena telah hadir dan mau menemaniku, dikala aku benar-benar sedang kesepian"
—Senja
Hari ini adalah hari Kamis. Rencananya Siang ini mereka akan pergi ke Alfamart untuk mengantarkan Senja top-up saldo.
Ini Penting📌
Senja🧕
Assalamu'alaikum, guys
Ntar jam 1an mau ngga anterin gua ke Alfamart?
Si Sekar 🤪
Waalaikumsalam, oke
Ntar gua kerumah Lo ya..
Em, Putri 🥶
Waalaikumsalam, gua ngikut
Gua mandi dulu deh
Senja🧕
Astaghfirullah, Lo belum mandi jam segini?
Ampun dah Lo, Put🤦♀️ daritadi ngapain Lo?
Em, Putri 🥶
Wkwk, iya gua belum mandi😂
Daritadi? gua mabar lahhh
Si Sekar 🤪
Mabar terosss
Ehh, nanti sekalian bawa duit ya Put..
Em, Put 🥶
Sipp, itu mahh..
Read!!
Itulah isi percakapan antara ketiga teman yang memiliki sifat yang sangat-sangat tidak baik untuk dicontoh. Wkwk
————————
Sekar sudah sedaritadi berada dirumah Senja. Dengan jilbab biru dongker juga celana jins panjang dan sweater nya. Sedangkan Senja sedaritadi juga sudah siap dengan rok plisket juga sweater ungu dan jilbab putihnya, jangan lupakan juga masker yang mereka kenakan.
Sedangkan Putri, entahlah dia sekarang kemana. Saat ini sudah pukul 13.15 namun Putri belum kelihatan batang hidungnya. Dasar si Mput, kerjaannya ngaret mulu.
"Ehh, assalamu'alaikum. Sorry gua telat, " Nahh, itu apa si Mput. Dateng-dateng langsung nyengir dia.
"Iya, nggapapa. Yaudah yuk brangkat, " Jawab Senja yang langsung berjalan menggandeng tangan Sekar.
"Ihh, tungguin napa. Gua parkir sepeda dulu ini. Nja, sepedanya gua taruh sini ya, " Ucap Putri yang kemudian menyusul kedua temannya.
Mereka berangkat dengan berjalan kaki, karena memang jarak Alfamart dari rumah Senja memang cukup dekat. Tinggal nyebrang jalan raya habis itu lanjut jalan sejauh 50 meter, nahh baru deh nyampe. Deket banget kok emang..
Bagi mereka kemana-mana jalan kaki sihh, udah biasa. Biar lebih sehat sama biar bisa ngobrol disepanjang jalan. Padahal aslinya ngegibah... (Astaghfirullah, engga bercanda kok)
Setelah sampai di tempat tujuan, mereka segera masuk kemudian di sambut oleh mbak-mbak Alfamart.
"Mbak, maaf. Saya mau isi saldo, " Ucap Senja dihadapan meja kasir.
"Ohh, maaf kak. Alat kami sedang rusak jadi, untuk pembayaran dan pengisian saldo sedang tidak dapat dilakukan, " Jawab mbak-mbak kasir yang ber nama tag Dina.
"Ohh yaudah kalo gitu mbk. Terimakasih, " Jawab Senja yang kemudian membuka pintu keluar.
"Ehh, Nja liat-liat dulu atuh. Haus nihh, " Ucap Sekar yang kemudian langsung menarik tangan Senja untuk menyusuri rak-rak makanan.
"Yaudah, beli minum deh " Jawab Senja.
Mereka bertiga sudah berdiri dihadapan jejeran minuman dingin. Kata Senja sih, sekali ambil langsung masukin ke kantong belanjaan dan jangan malu-maluin.
Setiap Senja pergi ke tempat umum bersama kedua temannya ini, ia pasti akan selalu mengingatkan untuk jangan malu-maluin. Aihhh, dasar Senja. Tapi, emang sih kadang Sekar dan Putri memang sering berbuat hal nyeleneh ditempat umum.
"Gua ini aja yang rasa apel, " Tunjuk Sekar dan langsung mengambil minuman kaleng tersebut.
"Sama, gua yang pink. Rasa apaan tu? " Tanya Senja kepada Sekar.
"Pink? Rasa.. Peach, " Baca Sekar
"Yaudah itu aja, gua" Jawab Senja. Sekar langsung memasukkan minuman kaleng yang dimaksud oleh Senja.
"Gua yang biru, Kar. Rasa Original kan? " Tanya Putri kepada Sekar.
"Iya, original" Jawab Sekar yang diangguki oleh Putri.
"Yaudah. Udah kan ini, langsung bayar aja. Yukk" Ajak Senja.
"Keliling dulu lahh, " Jawab Sekar yang sekarang sudah berada di blok mie instan dan makanan ringan.
"Hadeuh, Lo mah Kar. Ntar kalo gua khilaf gimana? Mana isinya makanan semua lagi, " Jawab Senja yang sekarang sudah berdiri dibelakang Sekar.
"Haha, ya gapapa kali " Jawab Putri yang kini sudah ada disamping Senja.
"Wihhh, ada makaroni boncabe nihh. Beli lahh, " Ucap Sekar yang kemudian memasukkan barang yang ia ambil kedalam keranjang belanja.
Selesai memilih makanan dan minuman yang mereka kehendaki, mereka pun segera membayarnya ke kasir.
"Ini mbak, " Ucap Putri menyerahkan keranjang belanja tersebut.
"Totalnya 115.000 ya kak. Ada kartu membernya? " Tanya mbak kasir setelah menghitung semua belanjaan mereka.
"Engga ada mbk, ini uangnya" Jawab Senja sambil menyerahkan satu lembar uang seratus ribuan dan satu lembar uang dua puluh ribuan.
"Baik. Uangnya 120.000 kembaliannya 5.000, silahkan " Ucap mbk kasir tersebut sembari menyerahkan uang kembalian beserta kertas nota.
"Makasih mbk, " Ucap Senja yang langsung keluar dan diikuti kedua temannya.
"Etdah, niatnya mau isi saldo. Ehh kenapa jadi beli makanan buat isi perut, " Nahhh Senja tuhh yang bilang. Padahal yang belinya paling banyak ya, dia.
"Hahaha, bener juga" Jawab Sekar dan Putri hampir bersamaan.
Mereka bertiga sudah berjalan cukup jauh dari Alfamart dan siang ini terik matahari memang benar-benar sangat panas. Alhasil, mereka berhenti disalah satu rumah kosong untuk beristirahat sejenak.
"Ehh, duduk dulu yok. Capek gua," Ujar Putri sambil ngos-ngosan apalagi mereka mengambil jalan yang lebih jauh dan cukup menanjak.
"Iya, duduk dulu deh. Gua juga capek. Kayaknya rumahnya itu kosong deh, duduk situ aja, " Ucap Senja sambil menunjuk salah satu rumah ber cat hijau muda dengan ukiran-ukiran khas jaman dulu.
Mereka bertiga duduk di teras rumah tersebut sambil meneguk minuman yang sempat mereka beli tadi di Alfamart. Mereka juga memakan beberapa cemilan sembari memikirkan rencana setelah ini.
"Dah sore nih, pulang yuk!" Ajak Senja yang langsung berjalan meninggalkan kedua temannya ini yang lagi-lagi ribut.
"Ehhh, tunggu atuhhh, " Teriak Sekar yang kini tengah membereskan sampah-sampah yang berserakan.
———————
"Makasih ya, udah mau nganterin gua. Mau mampir dulu ngga nih? " Tanya Senja yang sekarang sudah berada di halaman rumahnya.
"Iya sama-sama. Jelas kita mampir dulu lah, " Jawab Sekar yang dijawab anggukan Putri.
"Oke, hayuk" Ujar Senja yang berjalan mendahului mereka.
Kali ini mereka bertiga sudah duduk manis sembari memakan cemilan yang tadi sempat mereka beli. Tentunya mereka saat ini masih berada dirumah Senja.
"Gua sholat dulu ya, " Ucap Senja ditengah obrolan mereka.
"Yoi" Jawab Putri yang saat ini tengah memakan taro miliknya.
Selesai melaksanakan kewajibannya kepada Sang Pencipta, Senja langsung keluar untuk bergabung bersama kedua teman bobrok nya.
"Selesai lu sholat? " Tanya Sekar
"Kalo gua belum selesai, ya gua ngga akan disini, " Jawab Senja sambil memutar bola matanya malas.
"Hehe, iya juga" Jawab Sekar cengegesan.
"Nanti malem, maen ngga nih? " Tanya Putri tiba-tiba
"Maen aja yokkk! Tugas sekolah Gua juga udah kelar kok, " Jawab Sekar yang diangguki Senja.
Mereka melanjutkan obrolan sore itu hingga hari kian sore dan langit kian temaram.
"Ehh, Nja. Karena ini udah sore, gua mau pamit pulang" Pamit Putri tiba-tiba. Karena jam memang sudah menunjukkan pukul setengah lima sore.
"Iya, gua juga pamit deh, assalamu'alaikum, " Lanjut Sekar
"Iya, yaudah ati-ati ya. Waalaikumsalam, " Jawab Senja yang sekarang sudah berdiri dari duduknya.
————————
Malam ini sehabis shalat isya, mereka kembali berkumpul di teras rumah Senja. Ntah apa yang akan dibicarakan oleh mereka bertiga, yang jelas kali ini tidak hanya ada Senja, Sekar, juga Putri. Malam ini mereka juga akan mengajak Puspa, orang paling heboh dan paling gokil diantara mereka bertiga.
"Eh, Nja. Puspa tadi chat gua, dia bilang kita suruh kerumahnya. Biar diijinin main sama ortunya, " Ujar Sekar yang sudah duduk disebelah Senja.
"Ohh yaudah, nanti kita kerumahnya aja. Gua telpon Putri dulu deh, ngaret mulu dia, " Jawab Senja yang langsung mencari kontak Putri kemudian menelponnya.
"Assalamu'alaikum, Put"
"Waalaikumsalam, udah pada kumpul belum, Nja? Udah ada Sekar juga? "
"Udah, lo cepet kesini ya. Cepet ngga pake lama, "
"Iya, gua siap-siap dulu. Ntar gua kesana pake sepeda. Tunggu ya, "
"Hm, assalamu'alaikum, "
"Waalaikumsalam"
"Putri otw kesini, emang dasar tu anak. Ngga pernah disiplin, " Ujar Senja seusai menghubungi Putri dari seberang telepon.
"Iya, ngga tau tuhh, ngaret mulu. Yaudah kita tunggu aja, " Final Sekar sambil memainkan gadgetnya.
"Nah, itu apa Si Mput" Ujar Sekar
"Hehe, maaf telat" Ucap Putri yang sekarang sudah duduk didepan Senja dan Sekar.
"Kita kerumah Puspa tadi dia minta dijemput, biar diijinin main katanya, " Ujar Sekar
"Yaudah ayok, " Ajak Putri
"Nja gua titip sepeda disini ya, " Ujar Putri lagi
"Iya, aman kok, " Jawab Senja
Mereka bertiga berjalan menuju rumah Puspa. Jarak rumah Puspa memang yang paling jauh diantara mereka berempat namun, masih satu kampung. Hanya beda RT saja.
"Assalamu'alaikum, Puspa main yok! " Ujar Sekar didepan pintu rumah Puspa.
"Jangan teriak-teriak bego, berisik. Diketuk aja pintu rumahnya, " Ujar Putri
"Paan sih, lo. Namanya manggil orang itu ya jelas keras, kalo ngga teriak ngga kedengeran. Gitu aja ngga tau lo! " Balas Putri kesal
"Ihh gua juga cuma memberitahu, garis bawahi mohon maap, " Jawab Putri asal
"Kalian kenapa malah ribut sih, " Lerai Senja
"Ini dirumah orang, kalo tetangga sebelah keganggu gimana? " Ujar Senja lagi
"Ya maaf. Putri dulu tuh yang mulai, " Jawab Sekar
"Waalaikumsalam, ayo gua boleh maen kok, " Ucap Puspa yang sudah berada di ambang pintu rumahnya.
"Yaudah yok, " Jawab Sekar.
Salam hangat
—Senja