Setelah mengikuti 2 mata pelajaran akhirnya sekolahan Darma Bangsa. Sudah waktunya istirahat karena bel sudah berbunyi. Saat mendengar bel istirahat berbunyi, semua siswa keluar dan berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing setelah hampir 3 jam melakukan pelajaran. Namun tidak bagi Ayudia, ia masih tetap berada di kelas. Saat melihat Ayudia masih duduk di tempat nya Manda mendekati Ayudia lalu bertanya.
"Lo nggak ke kantin?" tanya Manda yang mendekat pada Ayudia.
"Nggak deh gue di sini aja, lagi baca buku yang baru gue beli kemarin. Kayaknya bagus deh ceritanya bikin penasaran, lo aja yang ke sana, gue di sini aja," jawab Ayudia seraya menunjukkan buku barunya.
Manda mendengus, ia sudah hafal jika Ayudia pasti takut tidak bisa membayar. Padahal niatnya ia memang mau mentraktir Ayudia.
"Lo selalu mikir uang, nggak usah lo pikirin gue akan traktir lo hari ini dan setiap hari jadi lu nggak usah khawatir," ucap Manda.
"Ayo kita ke kantin!" ajaknya lagi sambil menarik tangan Ayudia. Tetapi Ayudia tetap tidak mau. Tanpa mereka sadari interaksi keduanya diperhatikan oleh Kenzo yang ada di belakang sama Bayu dan juga Erland. Mereka bertiga masih belum keluar dari kelas karena ingin menyaksikan Ayudia. Dan Bayu masih menantang Kenzo, harus bisa mendekati Ayudia secepatnya. Tentu saja Kenzo menerima tantangan dari Bayu karena ia tidak ingin harga dirinya hilang hanya karena ditolak oleh Ayudia.
"Gue di sini aja Manda, apalagi tadi pagi gue udah sarapan kok di rumah. Gue masih kenyang," terang Ayudia yang tidak ingin membuat Manda kecewa. Saat Ayudia mengaku jika masih kenyang lalu Manda pamit ke kantin sendirian meninggalkan Ayudia di dalam kelas yang sedang membaca buku barunya.
"Ya udah kalau gitu gue ke kantin dulu ya soalnya gue laper banget dari tadi pagi belum sarapan," ucap Manda sambil meninggalkan Ayudia. Lalu Ayudia mengangguk kemudian kembali melanjutkan membaca bukunya. Ayudia tidak menyadari jika di dalam kelas itu bukan hanya dirinya saja, tetapi ada Kenzo dan dua temannya yang sedang memperhatikan dirinya dari belakang.
Saat Ayudia sudah sendirian, Bayu dan Erland keluar dari kelas agar Kenzo bisa mendekati Ayudia saat ini juga.
"Ken gue keluar dulu ya? Lo lanjutkan aksi lo hari ini. Pokoknya harus dapetin dia sampai bisa loh," tantang Bayu kemudian Bayu dan Erland keluar. Saat Bayu dan Erland keluar, Ayudia baru menyadari ternyata bukan hanya dirinya saja yang berada di dalam kelas tersebut.
'Jadi geng mereka tadi masih ada di kelas ini? Gue kira udah keluar dari tadi mereka," gumam Ayudia.
Lalu ia tidak peduli dan lebih memilih untuk melanjutkan lagi untuk membaca bukunya. Entah kenapa Ayudia hobi sekali membaca buku baik fiksi maupun nonfiksi. Setiap ada buku baru ia selalu menyisihkan uang untuk membeli buku. Selama ini hanya membaca buku lah yang menjadi hiburannya. Dia tidak pernah pacaran seperti remaja lain yang sudah berpacaran dan menikmati masa mudanya. Ayudia lebih fokus merawat ibunya yang sedang sakit dan juga bekerja paruh waktu.
Saat menyadari Bayu dan Erland sudah berada di luar, Kenzo lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati tempat duduk Ayudia. Lalu ia menarik kursi yang ada di sebelah Ayudia dan langsung duduk di dekat Ayudia. Mereka kini berada di satu meja.
Menyadari jika ada seseorang yang mendekat pada dirinya. Lantas saja Ayudia merasa terkejut. Ia pikir hanya dirinya saja yang ada di kelas setelah Bayu dan Erland keluar. Ayudia menoleh dan betapa terkejutnya dia saat menyadari jika orang tersebut adalah lelaki yang sangat ia kagumi sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah Darma Bangsa.
"Kamu?" ucap Ayudia yang merasakan jantungnya berdetak tak beraturan dan terkejut.
"Kenapa kaget gitu? Nggak pernah lihat orang ganteng ya?" tanya Kenzo dengan nada tengilnya.
"Bukan gitu, ngapain kamu ke sini duduk dekat aku?" tanya Ayudia penasaran. Pasalnya dia malu jika dianggap mendekati Kenzo karena dia tahu Kenzo adalah idola para siswi di sekolah Darma Bangsa. Bisa jadi ia akan dibully jika dekat dengan Kenzo karena dirinya hanyalah gadis miskin yang tak pantas dekat dengan Kenzo.
"Ngapain lo tanya gue kayak gitu? Ini kan kelas kita, ya terserah gue dong mau duduk di mana. Emang nggak boleh gue duduk di sini?" sahut Kenzo santai dan ia langsung menyambar buku baru yang dibaca Ayudia tadi. Membuat Ayudia mendelik kesal.
"Balikin nggak buku gue," ucap Ayudia.
"Bentar dulu deh gue mau pinjam. Mau lihat lu baca apaan. Kali aja lu baca majalah dewasa yang isinya tentang porno," ucap Kenzo sambil membuka buku tersebut halaman demi halaman. Ayudia yang mendengar ucapan Kenzo barusan tak menyangka jika Kenzo menuduhnya membaca majalah dewasa.
"Jangan sembarangan menuduh, aku nggak seperti itu. Aku nggak punya buku tentang porno," sahut Ayudia sambil menarik bukunya dari tangan Kenzo. Kenzo hanya diam saja dan melirik wajah Ayudia lamat-lamat. Lalu matanya menyapu penampilan Ayudia dari atas sampai bawah. Kenzo mengakui jika tubuh Ayudia tampak seksi dan berisi hanya saja penampilan Ayudia tampak kumuh karena baju yang dipakai adalah baju murahan.
"Yakin lo nggak punya buku porno?" tanya Kenzo menggoda Ayudia. Ayudia tidak menjawab ia tetap melanjutkan membaca buku, padahal pikirannya sedang tidak fokus bahkan buku yang dia pegang terbalik. Dan Kenzo menyadari itu.
"Kayaknya lo serius banget deh bacanya sampai nggak sadar kalau buku itu terbalik," ucap Kenzo yang menertawakan tingkah Ayudia. Ayudia yang menyadari jika bukunya terbalik langsung membalikkan buku itu lagi dengan wajah yang tersipu malu. Betapa malunya dia saat ini dengan apa yang telah dilakukan.
"Oh ya ngapain lo nggak ke kantin? Kali ini gue traktir," ajak Kenzo yang sok dekat pada Ayudia.
"Udahlah aku bilang pergi dari sini tinggalkan aku sendiri!" pinta Ayudia saat ini. Ia benar-benar takut jika banyak teman-teman yang lain mengetahui dirinya berada di dekat Kenzo. Hal yang paling Ayudia takutkan adalah di-bully teman-temannya. Dan Ayudia tidak mau itu terjadi.
Di sekolahan Darma Bangsa Ayudia hanya ingin fokus pada pelajaran sekolah. Biarlah dia mencintai dan mengagumi Kenzo dalam diam tidak ada yang perlu tahu tentang isi hatinya. Karena jika dia mengungkapkan isi hatinya maka ia akan sangat malu. Dirinya tidak sebanding dengan Kenzo yang kaya raya.
Mendengar Ayudia yang menolaknya, Kenzo lalu mendekatkan tubuhnya pada Ayudia. Jarak mereka begitu dekat sehingga membuat Ayudia melotot tajam karena wajah Kenzo berada di dekat wajahnya. Ayudia lalu mendorong dada Kenzo agar menjauh darinya.
"Mau ngapain kamu? Menjauhlah dariku!" ucap Ayudia yang takut dengan apa yang akan dilakukan Kenzo. Dan Kenzo tidak peduli dengan permintaan Ayudia sehingga Kenzo langsung mendaratkan bibirnya di pipi Ayudia.
Cup.
Kenzo mengecup singkat pipi Ayudia sehingga membuat Ayudia langsung terkejut dan melototkan matanya tajam.