Di pagi yang cerah terdapat sepasang suami istri yang sedang menikmati kehidupan bersama pertama mereka disebuah desa, tanah lahir sang suami. Mereka sangat bahagia bersama sama mengisi hari bersama di desa yang damai, selalu mencari kesenangan bersama.
Ini lah cerita harapan sepasang suami istri.
Aiden, seorang laki laki yang sedang tertidur pulas di kasurnya namun ia terbangun akibat merasakan seseorang sedang memanggilnya, iapun membuka matanya dan melihat sesosok wanita cantik didepannya, ia bernama Jane. Wanita itu memanggil Aiden dengan suara nya yang pelan dan lembut bermaksud untuk membangunkan nya.
"Aiden..Aiden..Bangun.."
"Udah pagi..."
"Ja.. Jane?"
"Akhirnya kami bangun juga!"
Jane terlihat kesal karena Aiden tidak bangun bangun saat ia memanggilnya.
"hehehe, maaf ya"
Aiden bangun dari tempat tidurnya mencium pipi Jane dan mengelus kelapa nya.
"eh?!"
Jane terlihat kaget sekaligus sangat malu dibuatnya.
Mereka tersenyum dan tertawa bersama sama.
"hahaha, kamu lucu banget sih"
"oh iya masak apa hari ini?"
"Masak kesukaan kamu lah, masa apa lagi sih"
"hehe namanya juga nanya ke istri pertama ku"
"ap-"
"hahaha"
"IHHH KAMU NIH YA!"
Di pagi hari yang cerah itu Aiden terus menerus menggoda/menjahili Jane hingga mereka makan pun Aiden masih saja melakukannya.
Setelah selesai makan Jane mengajak Aiden untuk mengenali desa itu padanya.
"Aiden"
"apa?"
"Hmm..kenalin desa ini ke aku dong"
"Pasti lah, tanpa kamu suruh pun aku juga mau mengajakmu kan juga ini hari pertama kita sebagai sepasang suami istri yang harmonis"
Jane pun tersipu malu dibuat nya.
Mereka menyiapkan diri keluar rumah dan keliling desa. Setelah menyiapkan diri, Jane ingin menutup pintu rumah namun tiba tiba Aiden memeluk Jane dan mencium bau aroma parfum dari tubuh Jane, seketika Jane langsung tersipu malu dibuatnya. Aiden tertawa dan berkata bahwa ia memiliki istri yang sangat cantik jadi ia tidak tahan melihatnya dan ingin menjahilinya terus menerus.
Setelah selesai melakukan pelukan romantis pertama mereka, Jane menutup pintu rumah dan berjalan keluar sekalian menutup/mengunci pintu pagar.
Di sana Jane takjub dengan pemandangan desa tersebut yang begitu indah, cantik dan damai, penduduk nya pun tidak kalah ramah nya juga, mereka selalu dikasih selamat, doa serta buah/hadiah atas keberhasilan pernikahan mereka disepanjang jalan dan tidak lupa juga Aiden menjahili Jane bila ada kesempatan seperti menyuapi nya sebuah buah yang segar, menjilat sisi makanan yang berada di mulut Jane, serta merebut permen dari mulut Jane secara langsung di mulutnya dengan kata lain ciuman.
Setelah itu Aiden mengajak Jane menaiki sebuah gunung yang terdapat spot/tempat pemandangan yang bagus dari atas sana, Jane pun terlihat senang. Sepanjang perjalanan mereka mereka melihat sebuah kuil dan menyempatkan diri untuk berdoa/memohon terlebih dahulu.
Tanpa sengaja Aiden melihat sebuah toko tidak jauh dari kuil itu, setelah berdoa Aiden menuju toko tersebut dan membeli permen serta minuman untuk mereka di perjalanan nanti. Jane yang melihat Aiden sedang membeli sesuatu pun langsung mendatangi nya dan mengambil semua permen yang Aiden pegang/bawa.
"Hihihi punya ku"
"Aumm...hmm yummy manis banget"
"hehe santai aja makan nya aku gak ambil kok, kan buat istri ku"
Lagi lagi Jane tersipu malu dibuatnya.
"Bercanda deh"
"ummm..."
Secara tiba tiba Aiden langsung mencium mulut Jane dan mengambil permen yang Jane sedang makan.
"IHHH KAMU NIH YAA!!"
Tentu Jane kesel dibuatnya, namun sambil tersenyum Aiden berkata bahwa mengganggu/menjahili dan melihat wajah kesal istrinya adalah suatu anugrah dan kesenangannya yang tidak akan ia sia siakan.
Jane dibuat memerah lagi oleh nya. Secara mengejutkan Jane berkata bahwa
"bila itu adalah kesenangan buat mu maka aku tidak akan melarang mu karena aku juga senang"
Mendengar hal itu Aiden tersenyum dan membalasnya dengan
"Memang tidak salah aku memilih mu sebagai istri ku"
Karena perkataan mereka yang memalukan itu justru membuat mereka merasa malu/tersipu malu bersama, Jane yang memerah pun mengajak Aiden untuk melanjutkan perjalanannya menuju atas/puncak gunung, dan Aiden mengiyakannya.
Disepanjang perjalanan menuju puncak gunung/spot pemandangan mereka merasa canggung dikarenakan perkataan mereka berdua yang masih membuat mereka malu.
Setibanya diatas rasa malu itu berubah menjadi rasa takjub akan keindahan diatas sana.
"AIDEN LIHAT, WAHHHH INDAHNYA"
Menoleh kearah Aiden dan menunjuk kearah pemandangan itu.
Burung berterbangan bersamaan dengan angin yang berhembus sangat adem membuat suasana diatas sana sangat sejuk.
Ketika Jane sedang memandang pemandangan yang indah itu tiba tiba Aiden memanggilnya.
"Jane"
Jane pun menoleh ke arah Aiden.
"Apa?"
Ketika bertanya Aiden terus mendekati, memegang pipi, lalu menciumnya, Jane pun membalasnya dengan sangat lembut dan romantis.
Itu adalah kenangan yang sanga indah yang pernah ia rasakan. Namun Aiden menangis.
"Ada apa Aiden, kenapa menangis?"
Aiden tidak membalasnya dan malah memeluk Jane, dengan senyuman yang tulus Jane membalas pelukan tersebut.
"Udah gak apa apa, semua akan baik baik aja"
Setelah mendengar kata kata itu Aiden menangis Sangat kencang.
"Aku..aku tidak ingin kehilangan mu untuk kedua kalinya"
Dengan senyuman manisnya Jane perlahan menghilang.
Ternyata semua itu ada cerita yang dibacakan oleh seorang laki laki didepan sebuah makam seorang perempuan.
Laki laki itu menangis membuat buku yang ia bawa untuk menceritakan harapan kisah mereka pun basah. Orang orang yang berada didekat sana dan mendengar kisah yang dibacakan oleh laki laki itu pun mendekati dan memeluk nya, menyuruhnya untuk sabar dan tenang akan kepergian perempuan tersebut. Orang orang berdatangan memberinya bunga dan menyemangati laki laki itu bahwa ia adalah orang yang kuat. Hari yang cerah itu yang seharusnya adalah hari pertama bersama mereka malah menjadi hari yang penuh akan kesedihan dan tangisan. Angin angin berhembus membuat sebuah bunga sakura jauh tepat diatas makam itu.
Arwah sang perempuan pun hadir dengan senyumnya ia memegang kepala laki laki itu lalu memeluknya dari depan dan mengatakan bahwa cerita yang ia bawa sangat lah bagus dan semoga kita bisa bertemu di kehidupan kedua kita.
Setelah kesedihan yang mendalam itu ia berterima kasih kepada semua orang yang sudah menenangkan dan menemaninya walau hanya sebentar ia pun berdoa dan berterima kasih juga kepada perempuan yang ia sukai, menaruh permen yang selalu ia ambil dari mulut sang perempuan dalam cerita yang ia buat lalu ia menepuk tangannya berterima kasih sekali lagi dan pergi meninggalkan makam itu dengan perasaan yang sangat sedih.
TAMAT.
Terima kasih telah mau membaca cerita ini ( ꈍᴗꈍ).
Maaf bila cerita nya pendek dan sedikit tidak nyambung tapi semua anda semua terhibur, bye (つ≧▽≦)つ.