Ini adalah kali pertamanya semenjak dia dinyatakan dengan kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berpergian jauh. Gadis itu memandang ke arah bingkai foto dengan satu wajah di dalamnya. Meskipun kisah mereka tidak lama, tetapi itu cukup untuk mengukir kenangan paling baik dirinya bersama pria itu. Paling tidak dia punya sesuatu yang bisa dibanggakan dan diceritakan kembali ketika dia datang kemari.
Rumi meletakkan buket bunga tepat di depan fotonya. Kalau dipikir-pikir buket bunga terakhir yang dia kirimkan sudah mulai mengering dan hancur termakan usia. Hanya tinggal kenangan di dalam sana.
"Dia tidak punya keluarga atau sanak saudara yang tersisa yang dekat dengan kita sekarang. Jadi wajar saja kalau tidak ada buket bunga yang dikirimkan untuknya selain berasal dari kita." Mr. Tonny menyela keheningan yang ada di antara keduanya. Dia memandang pilu semua yang ada di depannya sekarang. Rasanya benar-benar luar biasa menggoncang batinnya.