Langkah kaki Rumi mengiringi setiap langkah yang diambil oleh sepasang kaki jenjang milik sang suami. Dia terus saja menoleh ke kanan dan ke kiri, dia masih mencoba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya sekarang ini. Setiap koridor bangunan yang dia lewati, hanya ada ruangan-ruangan aneh dengan sekat kaca buram yang menampilkan pemandangan yang asing untuknya juga. Bahkan sesekali dia melihat jajaran senjata yang menempel di atas dinding, sejajar dengan begitu apik dan rapi mulai dari senjata yang paling kecil hingga senapan laras panjang yang mungkin saja setinggi tubuhnya jika berdiri.
"Anak buahmu menggunakan semua senjata yang ada di sini?" Gadis itu mulai memberanikan diri untuk membuka mulutnya, dia mencoba untuk mencari celah agar bisa berbicara dengan Mr. Tonny yang dari tadi diam seakan menjadi pemandu wisata untuknya.